Berita Yogyakarta: Pemkot Waspada Kasus Aktif COVID-19 Merangkak Naik Awal November
Dokumentasi - Suasana kawasan wisata utama di Yogyakarta, Malioboro

Bagikan:

YOGYAKARTA - Meningkatkan kewaspadaan karena grafik kasus aktif di kota tersebut pada awal November merangkak naik meski dinilai masih terkendali kini jadi tugas utama Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta.

“Pada awal November ini, dari sisi pertumbuhan kasus memang ada sedikit kenaikan dibanding September dan Oktober yang grafiknya cenderung turun,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Waspada Kasus Aktif COVID-19 Merangkak Naik Awal November

Menurutnya, pertumbuhan kasus pada permulaan November kembali meraba angka lebih dari lima kasus per hari dengan jumlah pasien sembuh atau selesai isolasi mandiri lebih sedikit.

Meskipun pada September dan Oktober, jumlah kasus baru lebih sedikit dibanding jumlah pasien yang sembuh atau selesai isolasi mandiri, sehingga grafik kasus aktif bahkan cenderung turun.

“Pada akhir Oktober, jumlah kasus baru di bawah lima kasus per hari. Tetapi, awal November naik menjadi lebih dari lima,” katanya.

Kenaikan kasus aktif di Kota Yogyakarta juga terlihat dari jumlah pasien yang menjalani perawatan, baik di rumah sakit, selter maupun isolasi mandiri dalam lima hari terakhir juga terjadi kenaikan dari semula 43 pasien menjadi 55 pasien.

Kajian epidemiologi pada awal November, lanjut Heroe, juga menunjukkan adanya satu kelurahan yang naik status ke zona oranye.

“Sebelumnya, tidak ada kelurahan yang masuk ke zona oranye,” katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Namun demikian, jumlah kelurahan yang berada di zona hijau mengalami kenaikan dari sebelumnya, dari 14 kelurahan menjadi 22 kelurahan dan 22 kelurahan lain berada di zona kuning.

“Penanganan di Posko PPKM mikro juga menunjukkan penambahan RT yang memiliki kasus aktif. Pekan sebelumnya 17 RT sekarang menjadi 19 RT,” katanya.

Heroe menyebut kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan di Kota Yogyakarta biasanya berasal dari kontak erat pasien, tetapi banyak pula pasien yang tidak mengetahui asal mula tertular.

“Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada temuan klaster kasus. Mudah-mudahan tidak ditemukan,” katanya.

Oleh karenanya, Heroe berharap masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik di semua aktivitas yang mereka lakukan, jika tidak memiliki keperluan sangat mendesak, lebih baik menunda perjalanan terutama ke luar kota.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk bisa menekan pertumbuhan kasus agar jangan sampai terus berkembang, apalagi dalam beberapa pekan terakhir wisata di Yogyakarta sangat ramai,” katanya.