YOGYAKARTA - Satu peserta didik yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) di kota tersebut terpapar COVID-19 dari hasil penelusuran (tracing) klaster Sedayu Kabupaten Bantul. Ini adalah hasil temuan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Yogyakarta.
“Kami sudah melakukan 'tracing' kepada seluruh kontak erat siswa tersebut, baik ke teman sekelas dan kontak erat lainnya. Ada 19 orang,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu.
BACA JUGA:
Menemukan Kasus Murid SD Dari Klaster Sedayu Bantul
Menurutnya, siswa itu sempat mencontoh pelajaran tatap muka selama dua hari sebelum dikenal terpapar. Dia terpapar dari keluarganya. Menurut hasil percobaan yang dilaksanakan, dia memutuskan tak ada penularan dari penemuan itu sebab semua kontak erat menampakkan hasil percobaan negatif.
“Alhamdullilah seluruh kontak erat menunjukkan hasil tes negatif. Ini pentingnya menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam berbagai aktivitas yang dilakukan sehari-hari,” katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Guna mengantisipasi potensi penularan karena COVID-19 masih ada pihaknya sudah mulai melakukan skrining terhadap siswa dan guru dari sekolah lain yang melakukan pembelajaran tatap muka.
Skrining dilakukan melalui sampling dengan metode rapid test antigen. Selain kepada siswa dan guru, skrining acak juga dilakukan terhadap pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta yang sehari-hari bertugas di sektor pelayanan publik.
“Sudah dilakukan skrining acak dan hasilnya semuanya negatif,” katanya.
Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta pun berharap, masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam aktivitas mereka sehari-hari karena saat ini kegiatan sosial dan ekonomi kembali berangsur pulih.
“Protokol kesehatan 5M itu tetap harus dilakukan. Jika ada kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, maka harus mendapat izin dari satgas setempat,” katanya.
Dengan meminta izin, Heroe Poerwadi berharap penyelenggara dapat memberikan kepastian dan jaminan bahwa kegiatan diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan satgas di wilayah akan ikut mengawasi pelaksanaannya.
Pada Minggu (14/11), terdapat tambahan satu kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta dengan empat pasien sembuh atau selesai isolasi dan tidak ada pasien meninggal dunia. Dengan demikian, total kasus aktif di kota tersebut tersisa 33 kasus.