YOGYAKARTA - Tes COVID-19 acak bagi siswa yang telah mengikuti pembelajaran tatap muka secara acak dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) yang dilanjutkan kembali oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Tes acak ini sudah kami lakukan sejak pekan kemarin untuk siswa jenjang SD dan SMP dengan metode PCR, sedangkan sebelumnya tes dilakukan dengan metode swab antigen," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Sleman Novita Krisnaeni di Sleman, Selasa.
BACA JUGA:
Melanjutkan Tes COVID-19 Bagi Pelajar Dengan PCR
Menurut dia, untuk selanjutnya ada minggu ini pihaknya akan melakukan tes COVID-19 PCR terhadap pelajar jenjang SMA.
"Sejak dilaksanakannya PTM pada awal November 2021, sampai saat ini, sudah sekitar 1.100 siswa dan guru yang disampling, dan sejauh ini hasil tes hanya menemukan satu orang yang dinyatakan positif, dan telah tertangani," katanya.
Ia mengatakan, penggunaan PCR untuk tes COVID-19 pelajar sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat. Tes PCR dinilai lebih menguntungkan karena tidak butuh entry exit test.
"Sedangkan tes dengan swab antigen perlu dilanjutkan dengan PCR pada hari kelima untuk 'exit test'," katanya.
Novita mengatakan, tes COVID-19 akan rutin dilakukan, dan bila semua sekolah sudah tersasar, maka nanti akan diulang lagi jadwalnya.
"Nanti semua sekolah akan dilakukan tes, jika sudah semua maka akan diulang lagi di sekolah yang sudah lebih dulu dilakukan tes," katanya.
Dia mengatakan, dalam setiap kali pengerjaan percobaan, Dinkes Sleman menargetkan sampling 10 persen siswa dan guru. Sekiranya jumlah warga sekolah kurang dari 300 orang karenanya akan diambil setidaknya 30 target.
"Tidak butuh waktu lama untuk mengetahui hasilnya, hanya satu atau dua hari saja. Karena memang sasarannya tidak banyak, dan sarpras laboratorium mendukung," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Selain itu, kata dia, Dinkes Sleman juga terus gencar melakukan vaksinasi awal tahun depan, pemerintah berencana memberikan vaksin bagi anak usia 6-11 tahun.
"Saar ini terdapat sekitar 70.000 pelajar rentang usia tersebut di Sleman. Adapun siswa berusia 12 tahun terdata kurang lebih 7.000 orang, dan sudah 5.000-an yang memperoleh vaksin," katanya.