Berita Bantul: Kasus COVID-19 di Bantul Bertambah Satu Orang
Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bantul di Bambanglipuro, Bantul, DIY. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - pada Selasa bertambah satu orang, sementara kasus konfirmasi sembuh dalam sehari terakhir juga satu orang. Kasus konfirmasi terinfeksi COVID-19 di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Selasa, tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Sedayu, sementara pasien yang pulih dari Sewon, sedangkan kasus konfirmasi yang meninggal pada hari ini nol orang, atau tidak ada laporan.

Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif sejak pandemi hingga kini menjadi 57.318 orang, dengan angka kesembuhan menjadi 55.848 orang, kemudian kasus kematian totalnya berjumlah 1.569 orang.

Bertambah Satu Orang

Dengan demikian, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi untuk proses penyembuhan di Bantul tinggal satu orang dari Kecamatan Sedayu.

Disebutkan pula, untuk 16 kecamatan di Bantul yang sudah nol kasus COVID-19 atau zona hijau yaitu Kasihan, Banguntapan, Piyungan, Pajangan, Sewon, Pleret, Jetis, Pandak, Bambanglipuro, Bantul, Pundong, Imogiri, Dlingo, serta Srandakan, Sanden, dan Kretek.

Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis mengajak masyarakat patuh protokol kesehatan pencegahan COVID-19, agar pandemi yang sudah melandai makin terkendali, dan Bantul bisa dinyatakan nol kasus.

"Tentu dengan kondisi seperti ini kami tetap berharap kepada warga masyarakat tetap tidak lengah, artinya kesadaran warga masyarakat untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan tetap harus menjadi komitmen bersama," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Pemkab mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

"Kami tidak ingin karena kelengahan warga masyarakat kemudian terjadi lonjakan kembali, sehingga mari sama-sama hal yang sudah baik di tengah masyarakat kita, bareng-bareng kita jaga," katanya.