Berita DIY: Penerimaan Pajak Hotel Kota Yogyakarta Lampaui Target
Ilustrasi pendapatan asli daerah (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA -  Meski aktivitas pariwisata di kota tersebut sempat mengalami penurunan pada pertengahan tahun akibat pembatasan aktivitas sebagai dampak meningkatnya kasus COVID-19, Penerimaan dari sektor pajak hotel di Kota Yogyakarta pada tahun pajak 2021 mampu melampaui target yang ditetapkan.

"Di luar dugaan, pajak hotel justru melebihi target yang ditetapkan," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta Wasesa di Yogyakarta, Minggu.

Pemerintah Kota Yogyakarta menetapkan target penerimaan pajak hotel 2021 sebesar Rp45 miliar, namun hingga akhir tahun mampu terealisasi sebesar Rp63 miliar.

Pajak Hotel Kota Yogyakarta Lampaui Target

Menurut dia, aktivitas pariwisata yang kembali bergeliat menjelang akhir tahun menjadi faktor pendorong meningkatnya penerimaan pajak hotel di Kota Yogyakarta.

"Penerimaan dari sektor pajak hotel ini sangat baik karena hotel masih menerapkan kapasitas maksimal 70 persen dari total kamar yang digunakan," katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta, lanjut dia, tetap berupaya melakukan optimalisasi pada pajak hotel dan tiga jenis pajak lain yaitu hiburan, restoran, dan parkir dengan menerapkan e-tax.

Di Kota Yogyakarta tercatat 420 pelaku usaha atau wajib pajak yang terhubung dengan sistem e-tax. BPKAD bisa memantau nilai transaksi dan nilai pajak yang harus disetorkan.

"Kami memanfaatkan sistem e-tax ini untuk memastikan nilai pajak yang disetorkan oleh pelaku usaha sesuai dengan nilai transaksi yang tercatat. Jadi ada pembandingnya," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Jumlah wajib pajak di Kota Yogyakarta yang nantinya terhubung dengan e-tax akan terus diupayakan ditambah. "Sekarang baru pemetaan. Tetapi jumlahnya akan terus ditambah," katanya.

Dari 10 jenis pajak daerah di Kota Yogyakarta, pajak penerangan jalan menjadi satu-satunya pajak daerah yang tidak mampu memenuhi target yang sudah ditetapkan.

"Sebenarnya hanya kurang sedikit saja dari target. Dimungkinkan karena di awal 2021, banyak hotel yang tidak beroperasi sehingga konsumsi listrik turun," katanya.