Berita Minggu Ini: Ekspor Tekstil Sampai Tarif Ojol Naik
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di depan Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten

Bagikan:

YOGYAKARTA - Sejumlah informasi penting menghiasi berita ekonomi pada Sabtu (13/8/2022) mulai dari ekspor produk tekstil senilai 400 ribu dolar AS hingga kenaikan tarif ojek daring atau ojek online (ojol) harus secara moderat.

Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:

1. Ekspor produk tekstil

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor produk tekstil PT Kewalram di Sumedang, Jawa Barat, yaitu benang poliester sebanyak 10 kontainer senilai 400 ribu dolar AS dengan tujuan Jerman, Polandia, Malaysia,India, dan Estonia.

“Pelepasan ekspor ini dapat menjadi momentum perluasan pasar ekspor produk Indonesia ke depan dan menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia di masa pemulihan setelah pandemi,” ungkapnya.

2. Produksi pangan lokal

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot produksi sejumlah pangan lokal untuk menggantikan atau subtitusi komoditas pangan yang selama ini masih bergantung dengan impor, seperti gandum.

Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan M Ismail Wahab dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan Indonesia masih mengimpor jagung pangan, kedelai, dan gandum.

3. Kenaikan tarif ojol

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai kenaikan tarif ojek daring atau ojek online (ojol) sebaiknya dilakukan secara moderat alias kenaikannya tidak langsung tinggi.

Menurut Piter, kenaikan tarif ojol yang mencapai lebih dari 30 persen memang relatif tinggi dan berpotensi mengerek inflasi di Tanah Air semakin meningkat.

"Angka wajar menurut saya itu ya maksimal 10 persen. Saya juga bertanya-tanya mengapa naiknya setinggi itu, kalkulasinya seperti apa," ujarnya.