Konvergensi Media sebagai Media Alternatif, Apa Dampaknya?
Konvergensi media

Bagikan:

Perkembangan media massa kini mulai mengalami perubahan yang sangat pesat karena hadirnya internet yang berdampak besar bagi keberlangsungan media konvensional. Seperti yang kita ketahui, media konvesional sudah melekat sekali dengan kehidupan masyarakat. Pastinya dengan tujuan untuk mendapatkan suatu informasi, edukasi, dan hiburan.

Dengan kehadiran internet ini, media konvensional baik media televisi,radio, maupun media cetak dapat menumbuhkan adanya kolaborasi antara keduanya yang bertujuan untuk meningkatkan mutu kualitas dan kuantitas. Menjadi bukti bahwa media konvensional  masih bisa eksis dikalangan masyarakat saat ini. Konvergensi sendiri mengacu pada suatu proses pendekatan untuk berbaur.

Dalam buku “Konvergensi media: Perbauran, Ideologi, Politik, dan Etika Jurnalisme” oleh Dudi Iskandar, Burneet and Marshall mendefinisikan konvergensi sebagai penggabungan industri media, telekomunikasi, dan komputer, menjadi sebuah bentuk yang bersatu dan berfungsi sebagai media komunikasi dalam bentuk digital. Dengan kecangihan dan pesatnya perkembangan teknologi media, maka masyarakat dapat menggunakan semua jenis media dan memiliki interaksi antara satu sama lain (Iskandar, 2018).

Perkembangan industri konvensional lambat laun mengalami perubahan dengan hadirnya media digital dimana dalam satu layer platform dapat digunakan ke berbagai platform lain yang terkoneksi dengan internet. Sehingga konvergensi media ini bukan sekadar pergeseran teknologi, tetapi keberadaan konvergensi dapat mengubah hubungan antara teknologi yang ada, baik dari sisi industri, pasar, genre, maupun khalayak (Haqqu, 2020).

Dalam Teori konvergensi media yang disampaikan oleh Tery Flew dalam bukunya “An Intoduction to New Media”, bahwa konvergensi media merupakan hasil dari irisan tiga unsur new media yaitu jaringan komunikasi (communication), teknologi informasi (computing), dan juga konten media (content). 

Konvergensi media juga mengusung pada konsep penyatuan berbagai layanan informasi dalam satu informasi yang membuat satu gebrakan digitalisasi yang tidak bisa dibendung lagi arus informasinya. Konvergensi ini menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan sebagainya (Wahyuningsih & Zulhazmi, 2020).

Apa Dampak dari Konvergensi Media?

Walaupun konvergensi media menjadi sebuah keuntungan dan sudah banyak yang menggunakan sistemnya, ada dampak yang dihasilkan dari hal tersebut. Karena penggunaan media yang dibaurkan menjadi satu tidak selamanya akan berjalan mulus. Apa aja sih dampak yang akan dirasakan?

  • Dampak Positif

Seperti yang kita ketahui, konvergensi media tidak terlepas dari adanya internet dan digitalisasi, contohnya menonton di televisi. Siapa yang tidak suka melihat tontonan di televisi? Dahulu siaran acara di televisi hanya bisa ditonton di televisi. Sekarang dengan adanya konvergensi media, handphone atau telepon genggam kita bisa mengakses channel TV lewat internet kapanpun dan dimana saja.

Hal lain yang bisa dirasakan di masyarakat yakni terkait market place. Dulunya ketika ingin belanja barang, kita harus lanngsung ke toko yang bersangkutan. Namun dengan adanya kerja sama penjual dengan market place digital, maka dengan satu layar kita bisa membeli apa yang dibutuhkan melalui secara online.

Konvergensi media memungkinkan para profesional di bidang media massa untuk menyampaikan berita dan menghadirkan informasi dan hiburan, dengan menggunakan berbagai macam media. Komunikasi yang sudah dikonvergensikan menyediakan berbagai macam alat untuk penyampaian berita, dan memungkinkan konsumen untuk memilih tingkat interaktivitasnya, seraya mereka bisa mengarahkan sendiri penyampaian produknya.

Konvergensi media memungkinkan audiens (khalayak) media massa untuk berinteraksi dengan media massa, bahkan mengisi konten media massa. Audiens sekarang dapat mengontrol kapan, di mana dan bagaimana mereka mengakses dan berhubungan dengan informasi, dalam berbagai jenisnya. 

Selain itu dampak positifnya juga dirasakan oleh Jurnalis. Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (online) untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian (delivery). Karena bisa menghemat waktu, material, dan tenaga, serta praktis dalam pekerjaan yang dilakukan.

  • Dampak Negatif

Selain memiliki dampak positif, konvergensi media memiliki dampak negatif. Karena waktu demi waktu yang namanya teknologi akan terus berkembang dan termodifikasi, begitupun digitalisasi pada suatu hal.  Berikut dampak negatif yang bisa dirasakan.

Kecanduan teknologi berpengaruh terhadap pola hidup. Masa sekarang banyak orang yang menggunakan teknologi untuk suatu kepentingan. Konvergensi media hadir di kehidupan, membuat suatu hal yang berkaitan menjadi mudah.

Namun ketergantungan dengan digitalisasi itu sendiri, tanpa disadari kita memiliki rasa candu dengan hal tersebut, dampaknya merubah pola hidup menjadi lebih konsumtif. Menggunakan teknologi secara berlebihan karena kita sebagai konsumen difasilitasi dengan berbagai fitur yang bisa kita akses apa yang sedang kita cari, sehingga rasa ketergantungan dan candu menjadi melekat.

Menurunnya media konvensional bisa diamati disekitar kita. Masih adakah orang yang membaca berita cetak? Menonton televisi? Jawabannya masih ada, namun minim. Tidak bisa disalahkan, karena setiap orang memiliki hak masing-masing. Pada dasarnya pemilik usaha ingin memperluas jaringannya, salah satunya dengan pemanfaatan konvergensi media. Sangat disayangkan ketika media konvensional dan konvergensi media tidak bisa saling sejajar. Pasti ada salah satu yang mengalami penurunan. Akibatnya masyarakat akan lebih memilih suatu hal yang praktis dan baru.

Jadi pada dasarnya, konvergensi media  merupakan penggabungan media yang digunakan dan diarahkan ke satu tujuan. Dampak dari hal tersebut, merubah pola hubungan produksi dan konsumsi. Namun baik itu pelaku produksi maupun konsumsi harus bisa sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan yang ada. Karena kalau berlebihan, dampaknya akan berkelanjutan nantinya.