Mengenal Pekerjaan Borongan di Dunia Konstruksi
Ilustrasi kuli bangunan (Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Saat membangun hunian baru, salah satu dilema yang kerap terjadi adalah memilah pekerjaan mana yang sebaiknya diserahkan secara borongan. Jika keliru menentukan pekerjaan mana yang sebaiknya diborongkan atau tidak akan berdampak pada pemborosan biaya hingga kurang maksimalnya hasil pekerjaan. Untuk menghindari kesalahan menentukan pekerjaan borongan, ketahui dulu informasi di bawah ini.

Pekerjaan Borongan di Konstruksi

Dalam pembangunan hunian atau bangunan baru, ada dua sistem yang bisa digunakan untuk menentukan upah tukang terampil yakni borongan dan harian.

Pekerja kuli borongan dibayar berdasarkan jenis pekerjaan yang diselesaikan. Artinya pemilik rumah tidak memperhitungan berapa lama pekerjaan itu diselesaikan. Sebaliknya, para pekerja kuli harian dibaayar berdasarkan jumlah hari yang dibutuhkan untuk mengerjakan jenis pekerjaan tertentu.

Pekerjaan borongan dalam pembangunan rumah memiliki beberapa keunggulan. Misalnya, biaya yang harus dikeluarkan tidak membengkak karena hanya berdasarkan kesepakatan awal. Selain itu pekerjaan juga bisa lebih cepat selesai karena semakin lama kuli borongan bekerja, mereka akan mengalami kerugian.

Sayangnya pekerjaan yang diserahkan secara borongan juga memiliki efek tertentu. Misalnya, pekerjaan borongan kurang cocok untuk mengerjakan hal-hal detil. Selain itu hasil pekerjaan berpotensi kurang maksimal jika tidak diawasi oleh mandor atau pemilik rumah.

Dampak negatif dari penyerahan pekerjaan borongan untuk hunian baru Anda bisa diminimalisir. Caranya adalah Anda bisa menyerahkan pekerjaan tertentu yang mudah dikerjakan.