Info Sleman: Kasus COVID-19 di Daerah Mencapai Lebih 5.000 Pada Juni
Kasus COVID-19 di Sleman capai lebih 5.000 pada Juni

Bagikan:

YOGYAKARTA - Kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami kenaikan dan lonjakan jumlah kasus pada Juni 2021 mencapai 5.587 kasus positif. 

"Jumlah tersebut melampaui jumlah kasus pada pada Januari 2021 yaitu sekitar 3.000 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Senin. 

Menurut dia, lonjakan kasus COVID-19 yang tinggi pada Juni 2021 ini melenceng dari prediksi yang telah diperkirakan. 

Mencapai Lebih 5.000 Pada Juni

"Ini lonjakan kasus COVID-19 sudah diprediksi yaitu sama seperti yang terjadi pada sebelumnya, yaitu puncak kasus pada Januari 2021 dengan jumlah kasus sekitar 3.000 kasus," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA

Ia mengatakan, antisipasi telah dipersiapkan dari mulai penambahan fasilitas penanganan COVID-19 di rumah sakit dan lain halnya serta sesuai rekomendasi pusat. "Namun kenyataannya, lonjakan kasus di bulan Juni ini lebih tinggi dari bulan Januari bahkan hampir dua kali lipat," katanya. 

Joko mengatakan, penyebab adanya lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman ini seperti telah diprediksi sebelumnya yaitu pengaruh adanya libur lebaran selama lima hari. 

"Pada libur lebaran atau cuti bersama tersebut, sebagian masyarakat memanfaatkannya untuk bepergian dan tidak diam di rumah. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab adanya lonjakan kasus COVID-19," katanya. 

Ia mengatakan, penyebab lain dari lonjakan kasus COVID-19 ini pada kenyataannya aktivitas masyarakat tidak menurun bahkan cenderung meningkat. 

"Semua aktivitas tersebut akan sangat berkaitan dengan peningkatan kasus COVID-19," katanya. 

Pada prinsipnya, kata dia, rumah sakit, puskesmas dan layanan kesehatan lainnya diibaratkan sebagai hilir dan masyarakat sebagai hulu. Masyarakat dinilai ikut andil dalam mengendalikan kondisi sehingga layanan kesehatan yang ada tidak mengalami kewalahan atau kapasitas yang berlebihan. 

"Di samping itu, lonjakan kasus yang tinggi ini juga sangat berpengaruh kepada sejumlah rumah sakit yang berada di wilayah Kabupaten Sleman yang menangani kasus COVID-19," katanya.