YOGYAKARTA - Kemunculan Lionfish jadi ancaman baru di Laut Aegea Turki, para ahli memperingatkan. Meskipun jadi spesies berbisa yang mempesona orang-orang yang tidak terbiasa dengan warna cerah dan siripnya yang berbeda.
Ikan invasif yang berasal dari Laut Merah, dan meskipun tidak berbahaya bagi manusia, namun memangsa ikan kecil yang disebut rumah Aegea. Ini kemungkinan akan mengganggu ekosistem jika tidak dibendung, kata para ilmuwan maritim.
BACA JUGA:
Ilmuwan Turki Khawatir
Seperti spesies invasif lainnya, ikan tersebut menukar habitatnya dengan perairan Turki karena krisis iklim yang memberikan kondisi yang sesuai untuk spesies asing di habitatnya.
Faktanya, lionfish diketahui pertama kali 'terjun' ke Laut Mediterania pada awal 1990-an melalui Terusan Suez. Sejak 2012, telah lebih umum di pantai Aegea, terutama di lepas Izmir, provinsi terbesar Turki di sepanjang pantai.
Hamdullah Aras, seorang penyelam profesional di Karaburun Izmir mengatakan, mereka semakin sering menemukan lionfish dan populasi mereka terkonsentrasi di lepas pantai distrik Seferihisar.
"(Ikan) Itu tidak berbisa kecuali Anda menyentuhnya. Sudah lama populer di kalangan fotografer bawah air, karena tubuhnya yang berwarna-warni dan kami bahkan memiliki orang-orang yang secara khusus datang ke sini untuk mengambil foto lionfish," katanya kepada Anadolu Agency, seperti mengutip Daily Sabah 25 Oktober.
Sementara itu, Profesor Murat Bilecenoğlu, seorang spesialis hidrobiologi dari Universitas Adnan Menderes mengatakan, penampakan pertama lionfish terjadi di lepas pantai Iskenderun di selatan Turki dan dalam waktu kurang dari lima tahun menjadi biasa di sepanjang pantai Izmir.
Bilecenoğlu mengatakan, lionfish benar-benar bendung kepada temperatur dan salinitas air, memungkinkannya untuk berkembang dengan gampang. Dijelaskan olehnya, kelompok sosial ilmiah kuatir perihal kemajuannya di sepanjang Laut Aegea.
"Selama Terusan Suez terbuka, kita akan melihat lebih banyak spesies invasif di sini," terangnya. Bilecenoğlu menambahkan, lionfish menimbulkan ancaman terutama bagi ikan yang hidup di dekat pantai, "makanan utamanya."
Terpisah, Profesor Okan Akyol dari Ege University mengatakan kepada AA, kerapu kehitaman dan kerapu putih adalah salah satu predator utama lionfish, tetapi jumlahnya telah menurun di perairan Turki karena penangkapan ikan yang banyak.
"Kelompok termasuk dalam larangan penangkapan ikan, tetapi penangkapan ikan ilegal mengancam mereka," keluhnya. Akyol mengatakan, lionfish digunakan sebagai makanan laut dan kampanye untuk mempromosikan konsumsinya dapat membantu dalam pemberantasannya.
Artikel ini telah tayang dengan judul: Invasi Lionfish di Laut Aegea Bikin Ilmuwan Turki Khawatir, saatnya merevolusi pemberitaan!