Terdeteksi Terinfeksi Varian Omicron saat Tiba dari Afrika Selatan, Dua Warga Singapura Langsung Jalani Isolasi
Ilustrasi Changi Airport Singapura. (Wikimedia Commons/ProjectManhattan)

Bagikan:

JAKARTA - Dua penumpang yang tiba di Singapura dari Afrika Selatan dengan penerbangan Singapore Airlines (SIA), memiliki hasil tes awal positif varian Omicron virus corona, sebut Kementerian Kesehatan Singapura.

"Keduanya langsung diisolasi setibanya di Singapura pada 1 Desember dan belum berinteraksi di masyarakat. Saat ini tidak ada bukti penularan komunitas dari kasus-kasus ini," sebut pihak kementerian dikutip dari CNA 2 Desember.

Kedua kasus tersebut dalam masa pemulihan di bangsal isolasi di National Center for Infectious Diseases (NCID). Keduanya sudah divaksinasi lengkap dan memiliki "gejala ringan batuk dan tenggorokan gatal", tambah Depkes.

Kedua penumpang tersebut diketahui tiba di Singapura dari Johannesburg, Afrika Selatan dengan penerbangan Singapore Airlines SQ479 pada Hari Rabu. Keduanya dinamai sebagai kasus 271487 dan kasus 271 598.

Pihak kementerian menjelaskan, kasus 271487 adalah penduduk tetap Singapura berusia 44 tahun yang tiba di Singapura dari Mozambik, transit melalui Johannesburg. Tes pra-keberangkatannya di Mozambik pada 29 November negatif untuk COVID-19.

Sementara, kasus 271598 adalah seorang wanita Singapura berusia 41 tahun yang datang dari Afrika Selatan. Tes pra-keberangkatannya di Johannesburg pada 29 November negatif untuk COVID-19.

Mereka telah menjalani tes reaksi berantai polimerase (PCR) setibanya di Singapura, dan segera dibawa ke fasilitas khusus untuk tinggal di rumah sambil menunggu hasil tes. Setelah konfirmasi infeksi COVID-19, mereka dibawa ke NCID.

"Hasil uji PCR mereka mengungkapkan adanya S-gene Target Failure yang mungkin terkait dengan varian Omicron. Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional sedang melakukan sekuensing seluruh genom untuk mengonfirmasi varian tersebut," ungkap Kementerian Kesehatan.

Sejak pukul 23.59 pada 27 November, semua pemegang pass jangka panjang dan pengunjung jangka pendek dengan riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir ke Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan dan Zimbabwe tidak diizinkan masuk atau transit di Singapura.

Terkait dengan kondisi ini, pelacakan kontak sedang berlangsung dan semua 19 penumpang lain yang berada di penerbangan yang sama dinyatakan negatif COVID-19, sebut kementerian.

Para penumpang dikarantina pada saat kedatangan dan melayani pemberitahuan tinggal di rumah di fasilitas yang ditunjuk. Mereka juga "tunduk pada rezim pengujian", termasuk tes PCR saat kedatangan dan tes PCR keluar pemberitahuan tinggal di rumah.

"Kontak dekat lain dari kasus ini, jika ada, akan ditempatkan di karantina 10 hari di fasilitas yang ditunjuk dan menjalani tes PCR pada awal dan akhir karantina mereka," terang Kementerian Kesehatan.

Adapun Semua pasien yang dicurigai atau dipastikan terinfeksi varian Omicron akan dibawa ke NCID untuk isolasi dan manajemen klinis. Mereka tidak akan diizinkan menjalani pemulihan di rumah.

"Penting bagi semua orang untuk terus berperan dan tetap waspada untuk memitigasi penyebaran COVID-19," imbau Depkes.

Terpisah, pihak maskapai Singapore Airlines (SIA) mengatakan dalam menanggapi pertanyaan CNA, mereka tidak dapat mengungkapkan informasi apa pun tentang penumpang dan anggota awak karena alasan kerahasiaan.

Dikatakan, pilot dan awak yang berada di penerbangan SQ479 telah menjalani tes COVID-19, dan dalam isolasi mandiri, sesuai dengan panduan dari pihak berwenang.

"SIA akan membantu otoritas kesehatan dalam semua upaya pelacakan kontak yang diperlukan," singkat SIA.