Berita Gunung Kidul: Kasus Sembuh COVID-19 Di Gunung Kidul Bertambah Delapan Orang
Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Total angka kesembuhan, hingga Ahad, menjadi 16.909 orang. Hal tersebut dikarenakan kasus sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari bertambah delapan orang.

"Dengan sembuhnya delapan pasien terkonfirmasi COVID-19 hari ini, maka kasus aktif COVID-19 di Gunung Kidul tinggal 39 pasien dari total kasus selama pandemi sebanyak 17.979 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Ahad.

Kasus Sembuh COVID-19 Di Gunung Kidul

Ia mengatakan penambahan kasus COVID-19 di Gunung Kidul pada Desember ini terus melandai di bawah limas kasus per hari. Berdasarkan data Dinas Kesehatan bahwa sampai hari ini, total terkonfirmasi COVID-19 selama pandemi sebanyak 17.979 kasus dengan rincian 16.909 sembuh, 39 kasus aktif dalam perawatan, dan 1.031 meninggal dunia.

Kemudian, ada empat kecamatan yang pada Desember ini tak terdapat terkonfirmasi COVID-19 yaitu Purwosari, Rongkop, Semanu dan Tepus. Kecamatan itu berada di kawasan pesisir selatan.

Kecamatan dengan kasus aktif COVID-19 yang masih tinggi, merupakan Wonosari dan Karangmojo masing-masing delapan kasus, Ponjong enam kasus, Nglipar empat kasus, dan kecamatan lainnya di bawah empat kasus.

"Meski penambahan kasus COVID-10 di Gunung Kidul melandai, kami melalui gugus tugas COVID-19 tingkat desa dan kecamatan masih melakukan pemantauan protokol kesehatan secara ketat, khususnya acara hajatan atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan yang diselenggarakan masyarakat," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Lebih lanjut, Dewi mengatakan pihaknya juga tengah mempersiapkan petugas kesehatan dan memetakan wilayah yang berpotensi penambahan pada libur Natal dan tahun baru 2022. Dinkes tidak mau kecolongan muncul kluster baru.

"Saat ini, kami menyiapkan berbagai skenario bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya untuk mengantisipasi penambahan kasus positif COVID-19 dampak libur Natal dan tahun baru," katanya.