Berita Gunung Kidul: Disperindag Gunung Kidul Lakukan Operasi Pasar Minyak Goreng
Sejumlah warga antre membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar murah minyak goreng di halaman Dinas Perindustriaan dan Perdagangan, Karawang, Jawa Barat

Bagikan:

YOGYAKARTA -  Operasi pasar komoditas minyak goreng pada Senin (24/1) untuk menekan tingginya harga komoditas tersebut yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi dan Kementerian Perdagangan.

Kepala Seksi Distribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunung Kidul Sigit Haryanto di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan Kabupaten Gunung Kidul mendapat alokasi minyak goreng untuk operasi pasar dari Disperindag DIY sebanyak 1.764 liter.

"Saat ini, stok minyak goreng untuk operasi pasar sudah ada di kantor Disperindag Gunung Kidul. Kami kita tinggal mendistribusikan ke masyarakat," kata Sigit Haryanto.

Lakukan Operasi Pasar Minyak Goreng

Ia mengatakan dalam operasi pasar minyak goreng ini, Disperindag melibatkan sembilan organisasi masyarakat yang tersebar di sejumlah kecamatan. Adapun organisasi masyarakat yang dilibatkan dan besaran jumlahnya, yakni ASPEMAKO 144 liter, Fatayat NU 360 liter, LDII 360 liter, MTA 240 liter.

Kemudian, Salimah 180 liter, Jemaat Kristen 240 liter, Jemaat Katolik 240 liter, paguyuban pedagang klethikan 180 liter dan Koperasi Gemi 180 liter. Untuk mekanisme OP diserahkan ke masing-masing penyalur.

"Rencananya, operasi pasar komoditas minyak goreng akan dimulai pada Senin (24/1). Kami menyerahkan sepenuhnya mekanisme distribusi ke organisasi masyarakat yang ditunjuk," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Sigit mengatakan program operasi pasar komoditas minyak goreng diharapkan mampu menekan lonjakan harga pasar. Seperti diketahui, berdasarkan hasil pengecekan di pasar tradisional harga minyak goreng masih tinggi di kisaran Rp19.500 per liter. Ia menduga belum turunnya harga minyak goreng kemasan karena permintaan di masyarakat masih tinggi

"Kami berharap operasi pasar komoditas minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah bisa terjangkau dan stabil," harapnya.

Sementara itu, Perwakilan Jemaat Katolik Endro Guntoro mengapresiasi kebijakan satu harga minyak goreng dari pemerintah. Program operasi pasar komoditas minyak goreng juga menyasar jemaat Katolik di Wonosari. Total ada kuota sebanyak 240 liter disiapkan oleh pemerintah.

"Tentu ini bagian dari upaya pemerintah untuk membantu masyarakat miskin," kata Endro Guntoro.