Kasus Positif COVID-19 di Sleman Kembali Naik Setelah Sempat Melandai
Peta epidemiologi COVID-19 Kabupaten Sleman per 23 Januari 2022. Foto ANTARA/HO-Dinas Kesehatan Sleman

Bagikan:

SLEMAN - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 COVID-19 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat dalam sepekan ini penambahan kasus konfirmasi positif terus bergerak naik, setelah sempat melandai.

"Dalam sepekan sejak Senin, 24 Januari hingga hari ini memang angka kasus konfirmasi terus bergerak naik," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, dilansir Antara, Jumat, 28 Januari.

Menurut dia, masyarakat tetap diminta untuk waspada dan disiplin menegakkan protokol kesehatan (prokes) agar penyebaran COVID-19 tidak semakin meluas.

"Selain vaksinasi COVID-19, disiplin prokes tetap menjadi kunci dalam pengendalian penyebaran COVID-19," katanya.

Penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sleman tercatat pada Senin, 24 Januari empat kasus konfirmasi positif dan empat pasien dinyatakan sembuh.

Pada Selasa, 25 Januari, konfirmasi positif bertambah 16 kasus, sembuh satu kasus dan meninggal dunia satu kasus. Sedangkan Rabu, 26 Januari terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 10 kasus, sembuh dua kasus. Pada Kamis, 27 Januari kasus konfirmasi positif bertambah 15 kasus dan sembuh dua kasus.

"Sedangkan hari ini kasus konfirmasi positif COVID-19 bertambah cukup banyak, yakni ada 37 kasus dan sembuh tiga kasus," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengakui dalam beberapa hari terakhir kasus konfirmasi positif COVID-19 di Sleman menunjukkan angka yang terus naik, salah satunya karena munculnya klaster keluarga.

"Memang muncul klaster keluarga, ini karena adanya anggota keluarga yang melakukan perjalanan ke luar daerah," katanya.

Sementara itu, berdasarkan peta epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman pada akhir Januari 2022, jumlah kelurahan di Sleman yang masuk zona hijau turun, dari 71 kelurahan menjadi 68 kelurahan.

Sementara itu, terjadi peningkatan jumlah kelurahan yang masuk zona merah, yakni tiga kali lipat dari dua kelurahan menjadi enam kelurahan. Kelurahan zona kuning ada 10 kelurahan dan zona oranye dua kelurahan.