Mayoritas Pasien COVID-19 di Surabaya Bergejala Ringan
Ilustrasi/Foto: Antara

Bagikan:

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut mayoritas pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang saat ini menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit Kota Pahlawan, Jawa Timur, bergejala ringan.

Eri Cahyadi mengatakan saat ini yang dirawat di rumah sakit ada sekitar 400 pasien, tapi 350 pasien adalah yang bergejala ringan.

"Kami berkeliling rumah sakit dan sudah berkoordinasi dengan para dokter bila bergejala ringan jangan dirawat di rumah sakit," kata Eri di Surabaya, Rabu 9 Februari.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu kemudian memberikan pilihan kepada masyarakat yang memiliki gejala ringan yang tidak ingin dirawat di tempat isoter, bisa melakukan isolasi mandiri di hotel dengan menggunakan biaya mandiri.

"Tapi orang-orang yang menengah ke atas dan takut berada di isoter (isolasi terpusat), bisa memanfaatkan hotel dengan biaya mandiri. Nanti juga akan dipantau oleh rumah sakit, sehingga level ini tidak naik," ujarnya.

Selain itu, mengenai Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Surabaya saat pemberlakuan PPKM Level 2, Wali Kota Eri mengaku bahwa saat ini BOR di Kota Pahlawan belum mencapai 20 persen.

Sebab, tingkat BOR pada penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2 ini bukan berdasarkan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, melainkan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.

Kota Surabaya memasuki PPKM Level 2 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 09 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 COVID-19 di Wilayah Jawa dan Bali.

Wali Kota Eri menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait isoter bagi warga luar Kota Surabaya. Nantinya, kata dia, warga luar kota bisa memanfaatkan isoter milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang berlokasi di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).

"Akan ada isoter di BPWS, jadi kalau ada KTP luar Surabaya akan dikirimkan ke sana," katanya.

Oleh karena itu, Eri berharap masyarakat Kota Surabaya untuk tidak panik dalam menghadapi varian Omicron yang mulai masuk ke Kota Pahlawan. Sebab, kata dia, masyarakat telah mendapatkan vaksinasi dosis satu dan vaksinasi dosis dua.

"Karena kalau kita sudah vaksin dosis satu dan dua, Insya Allah tidak akan genting seperti varian Delta," katanya.