Berita Mancanegara: Pejabat Eropa Jadi Target Phishing yang Disponsori  Negara Pendukung Rusia
Pejabat Eropa harus berhati-hati dengan maraknya phishing yang menyasar mereka. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemeran dari negara yang tak diceritakan namanya sekarang sudah menargetkan pejabat Eropa dengan perangkat lunak membahayakan. Berdasarkan perusahaan keamanan siber Proofpoint, Rabu, 2 Februari, ini merupakan upaya kongkret untuk mencoba dan mengganggu usaha yang menolong pengungsi di Ukraina.

Proofpoint tak mengidentifikasi negara tertentu di balik serangan itu. Namun mereka mencatat bahwa itu secara anekdot mirip dengan kampanye yang dijalankan oleh golongan peretas yang dijuluki Ghostwriter - juga diketahui sebagai TA445 atau UNC1151 - yang sebelumnya sudah diidentifikasi berprofesi untuk kepentingan Belarus.

Pejabat Eropa Jadi Target Phishing

"Proofpoint telah mengidentifikasi kemungkinan kampanye phishing yang disponsori negara tertentu menggunakan akun email anggota angkatan bersenjata Ukraina yang mungkin disusupi untuk menargetkan personel pemerintah Eropa yang terlibat dalam mengelola logistik untuk pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina," kata para peneliti dalam sebuah posting di situs web perusahaan.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email, Kedutaan Belarus di London mengatakan pemerintahnya "tidak ada hubungannya dengan fakta" yang diuraikan dalam laporan tersebut.

Ratusan ribu orang yang melarikan diri dari pertempuran sengit di Ukraina telah mengalir melintasi perbatasan Eropa tengah ketika pasukan Rusia membombardir kota-kota Ukraina. Kini pasukan Rusia tampaknya siap untuk maju ke ibukota Ukraina, Kiev.

Jumat lalu, pejabat keamanan siber Ukraina mengatakan peretas militer dari Belarusia menargetkan alamat email pribadi personel militer Ukraina "dan individu yang terkait".

“Kampanye yang menargetkan pejabat Eropa bisa menjadi tahap berikutnya dari serangan ini,” kata peneliti Proofpoint, seperti dikutip Reuters.

“Ini mungkin juga merupakan upaya untuk mendapatkan data intelijen mengenai logistik seputar pergerakan dana, pasokan, dan orang-orang di dalam negara-negara anggota NATO," tambah mereka.

“Meskipun teknik yang digunakan dalam kampanye ini tidak bersifat terobosan secara individual, jika digunakan secara kolektif, dan selama konflik bertempo tinggi, mereka memiliki kemampuan yang cukup efektif,” kata para peneliti Proofpoint.

PBB memperkirakan bahwa hampir 700.000 orang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga sejak dimulainya Invasi Rusia ke Ukraina. Badan Pengungsi PBB telah memperingatkan eksodus saat ini tampaknya akan menjadi krisis pengungsi terbesar di Eropa abad ini.

Artikel ini telah tayang dengan judul: Pejabat Eropa Jadi Target Phishing yang Disponsori Negara Pendukung Rusia

saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!