Setelah Dilanda Gempa, Shinkansen Aktif Lagi 20 April
Photo by henry perks on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - East Japan Railway Co (JR East) akan melanjutkan sepenuhnya layanan kereta shinkansen berkecepatan tinggi sekitar 20 April setelah terganggu gempa kuat yang melanda timur laut Jepang minggu lalu dan bikin satu kereta peluru tergelincir.

Dikutip dari Japan Today, Selasa 22 Maret, JR East sedang melanjutkan upaya untuk melanjutkan operasi penuh kereta peluru Shinkansen Tohoku yang menghubungkan Tokyo dan wilayah timur laut. Mereka sempat menghentikan layanan antara Stasiun Nasushiobara di Prefektur Tochigi dan Stasiun Morioka di Prefektur Iwate setelah gempa Rabu malam.

Perlu waktu sekitar lima minggu untuk memulai kembali. Dan ini bisa jadi penangguhan terpanjang Jalur Tohoku Shinkansen sejak 2011 ketika operator menghentikan operasi selama sekitar satu setengah bulan setelah gempa berkekuatan 9,0 skala Richter dan tsunami.

JR East mengatakan sejauh ini telah mengkonfirmasi sekitar 1.000 kasus kerusakan peralatan dan infrastruktur, termasuk sekitar 300 di jalur kereta api dan 79 tiang listrik, antara stasiun Nasushiobara dan Morioka.

"Kami mohon maaf (ini terjadi) pada saat permintaan perjalanan tinggi. Kami akan fokus untuk melanjutkan operasi secepat mungkin dan menawarkan transportasi alternatif," kata seorang pejabat JR East.

Banyak orang di Jepang bepergian atau pindah selama musim semi saat tahun akademik dan fiskal baru dimulai pada bulan April.

Operator mengatakan akan melanjutkan layanan pada hari Selasa antara Stasiun Nasushiobara dan Stasiun Koriyama di Prefektur Fukushima, serta stasiun Ichinoseki dan Morioka, keduanya di Iwate. Ini akan beroperasi antara Koriyama dan Fukushima sekitar 2 April, sebelum melanjutkan perjalanan kereta antara Sendai dan Ichinoseki dua hari kemudian.

Operator juga mengatakan Senin bahwa tiga penumpang kereta shinkansen yang tergelincir di Prefektur Miyagi karena gempa dilaporkan cedera. Tak satu pun dari mereka dirawat di rumah sakit dengan luka serius.

Kemungkinan besar kasus pertama di Jepang bahwa penumpang mengalami cedera dalam kecelakaan tergelincirnya kereta peluru. Tidak ada yang terluka saat gempa menggelincirkan kereta Joetsu Shinkansen di Prefektur Niigata, barat laut Tokyo, pada Oktober 2004, kecelakaan pertama.

Gempa M7.4 melanda Prefektur Fukushima Rabu malam, menyebabkan tiga orang tewas dan lebih dari 200 terluka di beberapa prefektur.