Berita Yogyakarta Terkini: Pemkot Tetap Menjalankan PTM Terbatas Dengan Kapasitas 50 Persen
Ilustrasi - Kegiatan pembelajaran tatap muka di MTs Negeri 1 Yogyakarta, Kamis (6/1/2022). ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta masih menjalankan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan kapasitas 50 persen meskipun PPKM di DIY sudah diturunkan ke level 3.

"Kami akan evaluasi kembali kondisi kasus dalam satu pekan ini. Bagaimana perkembangannya dan apakah memungkinkan menjalankan PTM dengan kapasitas lebih banyak pekan berikutnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, banyak orang tua dan siswa yang berkeinginan untuk kembali menjalani pembelajaran tatap muka secara langsung di sekolah sehingga materi pembelajaran dapat dimengerti lebih baik.

"Banyak siswa dan orang tua yang berkeinginan agar pembelajaran tatap muka kembali dijalankan. Sabar dulu, kami evaluasi dalam sepekan ini," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Pemkot Tetap Menjalankan PTM Terbatas

Selain kondisi kasus, pertimbangan untuk membuka PTM dengan kapasitas lebih besar adalah pada capaian vaksinasi bagi siswa dan guru yang sudah cukup tinggi di Kota Yogyakarta. Cakupan vaksinasi dosis lengkap untuk siswa mencapai 98 persen dan untuk guru mencapai 97 persen.

"Saat muncul kasus positif di sekolah, juga langsung bisa ditangani dan dikendalikan dengan baik. Kasus yang muncul pun sebagian besar tanpa gejala atau gejala ringan," katanya.

Berdasarkan data kasus COVID-19, Budhi mengatakan, sudah menunjukkan tren penurunan dan kondisi tersebut membuka peluang yang besar untuk kembali dijalankannya pembelajaran tatap muka.

"Terlebih untuk siswa kelas 6 SD dan 9 SMP yang sebentar lagi akan menjalani asesmen standarisasi pendidikan daerah (ASPD) pada pertengahan Mei. Tentu membutuhkan persiapan lebih baik," katanya.

Saat ini, kata dia, dilakukan tes pendalaman materi ASPD untuk siswa kelas 6 SD dan 9 SMP yang dilakukan semi daring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Kami mengadakan dua kali tes pendalaman materi untuk SMP dan tiga kali untuk SD sebagai persiapan ASPD," katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!