Indonesia-Panama Jalin Kerja Sama Soal Konservasi Perairan
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono (kiri) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Panama Erika Mouynes (kanan) di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Indonesia dan Panama menjajaki kerja sama di bidang konservasi perairan untuk keselarasan penerapan konsep ekonomi karbon biru dalam rangka menekan emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab perubahan iklim.

"Langkah ini berkaitan dengan implementasi program ekonomi biru yang salah satunya melalui perluasan kawasan konservasi dan di mana salah satu (targetnya) 32,5 juta hektare," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI juga telah menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Panama Erika Mouynes di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), 8 April.

Indonesia-Panama Jalin Kerja Sama

Menteri Trenggono memaparkan, kawasan konservasi perairan Indonesia setiap tahun terus bertambah dan ditargetkan pada 2030 mencapai 32,5 juta hektare.

KKP, ujar dia, juga sedang membuat rencana target untuk dapat memperluas kawasan konservasi hingga 30 persen dari luas perairan.

Kawasan konservasi perairan adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan.

Area tersebut, lanjutnya, erat kaitannya dengan karbon biru karena mangrove, lamun maupun biota lain yang ada di perairan tersebut mampu menyerap karbon dalam jumlah besar.

Menteri Trenggono menambahkan, selain konsisten memperluas area konservasi perairan, KKP juga segera menerapkan kebijakan penangkapan terukur sebagai upaya menjaga laut tetap sehat dari kegiatan penangkapan yang berlebihan dan praktik pencurian ikan.

“Terkait pelaksanaan ekonomi biru di Indonesia, KKP mempunyai program prioritas selain memperluas area konservasi menjadi area terbatas juga menanggulangi overfishing, melakukan pembatasan kapal dalam menangkap ikan,” paparnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Panama Erika Mouynes mengatakan Indonesia dan Panama memiliki visi yang sama dalam mengupayakan kesehatan laut.

Panama sendiri, menurut Erika Mouynes, dikenal sebagai negara yang wilayah konservasinya hampir menyerupai luasan negaranya.

Negara Amerika Tengah ini dikenal memiliki kekayaan laut yang melimpah, namun terancam dampak perubahan iklim.

Saat ini, lanjutnya, Panama gencar melakukan kerja sama multilateral untuk menekan emisi karbon melalui kegiatan konservasi perairan.

“Ya saya juga sangat senang dengan apa yang dilakukan oleh Indonesia. Ada potensi kerja sama multilateral yang dapat menghasilkan visible showcase. Panama bisa melakukan mobilisasi sumber dayanya,” ungkap Menteri Mouynes.

Selain tentang konservasi, dalam pertemuan tersebut turut dibahas potensi kerja sama di subsektor perikanan budi daya di Indonesia.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!