Kuota Haji 2022 Kabupaten Sleman 549 Jemaah, Paling Banyak di Yogyakarta
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun bersama Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY Edi Gunawan (Via ANTARA)

Bagikan:

SLEMAN - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menyebutkan kuota haji Kabupaten Sleman tahun 2022 ini sebanyak 549 jemaah calon haji dan merupakan terbanyak di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kuota haji Sleman tahun ini lebih banyak dibandingkan kuota kabupaten/kota lainnya di DIY. Kuota Haji di DIY pada tahun ini ditetapkan sebanyak 1.427 jamaah calon haji," kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji Kantor Kementerian Agama Sleman Solikhan Amin di Sleman, Rabu.

Menurut dia, dari kuota haji DIY sebanyak 1.427 jamaah calon haji tersebut sebanyak 549 orang berasal dari wilayah Sleman, Kota Yogyakarta sebanyak 152 orang, Kabupaten Bantul 415 orang, Gunung Kidul 190 orang dan Kulon Progo 121 orang.

"Adapun kuota cadangan yang disediakan di DIY sebanyak 125 orang," katanya.

Ia mengatakan Kemenag Sleman masih menunggu keluarnya Keputusan Menteri Agama (KMA) dan Petunjuk Teknis (Juknis) terkait regulasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022.

"Informasi estimasi kuota ini masih fluktuatif, dimungkinkan masih ada perubahan," katanya.

Solikhan mengatakan untuk usia jemaah haji yang berangkat haji tahun ini maksimal berusia 65 tahun terhitung pada 8 Juli 2022.

"Faktor usia memang jadi pertimbangan keberangkatan jamaah haji tahun ini," katanya.

Selain itu, kata dia, jamaah calon haji yang akan berangkat harus sudah mendapatkan vaksin booster dan vaksin meningitis.

"Kami berharap segera menyerahkan paspor untuk pembuatan visa," katanya.

Ia mengatakan untuk jamaah pendamping (penggabungan) tahun ini belum bisa dipenuhi mengingat keterbatasan kuota haji yang diberikan Arab Saudi.

Jamaah calon haji yang terdaftar dan akan menunda keberangkatannya, harus membuat surat pernyataan bermeterai, terakhir diserahkan Selasa (26/4) di Kemenag Sleman.

"Jika ada jamaah yang mundur maka cadangan bisa diusulkan untuk berangkat," katanya.

Terkait waktu pelaksanaan ibadah haji, Solikhan mengatakan kegiatan ibadah jamaah calon haji masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni selama 41 hari, apalagi saat ini Arab Saudi sudah tidak memberlakukan karantina.

"Untuk manasik haji, tidak lagi dilaksanakan sebanyak delapan kali mengingat waktu yang semakin mendesak. Ada wacana, manasik haji tidak lagi diadakan di KUA namun akan diselenggarakan secara massal di Masjid Agung Sleman dengan menghadirkan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Imigrasi," katanya.