Boyolali Ogah Terapkan PTM 100 Persen Meski Pemerintah Mengizinkan
Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM). (Antara)

Bagikan:

BOYOLALI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali masih belum mengizinkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Semua sekolah tetap melaksanakan PTM terbatas sesuai SE Bupati Boyolali.

"Kami tetap menerapkan PTM terbatas karena Boyolali masih PPKM level 2 sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Boyolali," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto, di Boyolali, Senin 9 Mei.

Menurut Darmanto, setelah pemerintah mengizinkan mudik Lebaran 2022 diikuti liburan pelajar di semua jenjang tingkatan pendidikan, hari ini sekolah tetap menerapkan PTM terbatas.

Darmanto mengatakan pihaknya tetap menjalankan PTM terbatas meski pemerintah pusat sudah memberikan pelonggaran karena pandemi COVID-19 sudah melandai.

"Kami belum melaksanakan PTM kapasitas 100 persen, karena masih pandemi, sehingga masih diperlukan protokol kesehatan (prokes) yang ketat," ujarnya mengutip Antara.

Hal tersebut, kata dia, juga sesuai dengan surat keputusan bersama (SKB) empat Menteri tentang PTM, disebutkan bahwa mulai Januari 2022, semua satuan pendidikan di wilayah PPKM level 1, 2, dan 3 wajib melaksanakan PTM terbatas.

Kendati demikian, pihaknya ke depan akan terus melihat perkembangan kondisi kasus COVID-19 di Boyolali dalam penerapan pembelajaran di ratusan SD negeri maupun swasta dan puluhan SMP negeri maupun swasta.

"Masih belum ada kebijakan perubahan, tetapi seiring dengan kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang semakin baik maka tugas saya adalah mengevaluasi apa yang sudah dilakukan karena sekarang masih PTM terbatas dengan protokol kesehatan," terangnya.

Menyinggung mengenai vaksinasi, untuk vaksinasi anak baik SD dan SMP sudah 100 persen dan pihaknya mendorong semua guru untuk melakukan vaksinasi penguat (booster).

Meskipun cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan kedua pada kelompok sasaran anak usia enam sampai 11 tahun yang jumlahnya 95.713 anak, masing-masing sudah mencapai 105 persen dan 101,5 persen, tetapi jika status pandemi belum jadi endemi tetap PTM terbatas.

"Kami semasa pandemi pada prinsipnya ada dua hal yang mesti diutamakan dalam penyelenggaraan pendidikan, yakni kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan serta tumbuh kembang anak," katanya.

Pada kegiatan PTM terbatas, hingga saat ini sudah dilaksanakan di 530 taman kanak-kanak (TK), 581 sekolah dasar (SD), 98 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Boyolali.