Megawati Mengenang Sosok Buya Syafii Cendekiawan yang Rendah Hati
Arsif foto - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri bersama anggota Dewan Pengarah BPIP Syafii Maarif (kiri), Said Aqil Siraj (kedua kiri)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa kehilangan sosok mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof. Syafii Maarif  (Buya Syafii) sebagai cendekiawan yang rendah hati.

Buya Syafii meninggal dunia sekitar pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.

"Ibu Megawati sungguh merasa kehilangan sosok negarawan yang menjadi cermin kecendekiawanan, sosok saleh yang rendah hati, sosok yang menjadi bagian kekuatan moral bangsa dan memberikan keteladanan dalam etika hidup berbangsa dan bernegara," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.

Megawati Mengenang Sosok Buya Syafii

Megawati dan keluarga besar PDI Perjuangan mengucapkan duka cita yang mendalam atas wafatnya Buya Syafii.

"Ketika kami menyampaikan berita wafatnya Buya ke Ibu Megawati Soekarnoputri, Beliau terisak sangat sedih. Buya Syafii sosok yang menjadi sahabat Ibu Megawati, dan bersama-sama di BPIP," kata Hasto.

Atas wafatnya Buya Syafii, lanjut dia, Megawati memberikan arahan agar seluruh Keluarga Besar PDI Perjuangan untuk memberikan penghormatan terbaik kepada Buya Syafii dengan mendoakan semoga almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

Pada kesempatan yang sama, kata dia, Megawati meminta seluruh Keluarga Besar BPIP dan menugaskan Pramono Anung untuk melakukan koordinasi terkait protokoler penghormatan negara dalam rangka pemakaman Almarhum Buya Syafii seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Dalam koordinasi untuk memberikan penghormatan terbaik bagi Almarhum Buya Syafii, Hasto Kristiyanto menceritakan kedekatan Megawati dengan Buya. Bung Karno dan Ibu Fatmawati memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah.

"Ikatan emosional sebagai bagian keluarga besar Muhammadiyah, serta sama-sama mengalir darah Minang menjadikan hubungan Ibu Mega dan Buya Syafii sangat akrab dan penuh persaudaraan," ujar Hasto.

Dalam berbagai kesempatan, tambah Hasto, ketika berdiskusi tentang bangsa dan negara, Buya Syafii dan Megawati, keduanya berdialog dengan hangat.

"Di tengah kesedihan Ibu Megawati, Beliau meminta seluruh Kader PDI Perjuangan untuk memberikan penghormatan terbaik baik sosok yang menjadi sumber keteladanan tersebut," tutur Hasto.

Sebelumnya, Cendekiawan Muslim yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H. Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii meninggal dunia pada Jumat pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!