Pemkab Sleman Bersiap Menuju Endemi Saat Tren Kasus COVID-19 di Indonesia Justru Alami Kenaikan
Ilustrasi COVID-19 (Photo by Adam Nieścioruk on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Tren kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan kasus saat ini masih berada di bawah indikator WHO sehingga situasi masih belum membahayakan.

Meski demikian, pemerintah diminta untuk mengeluarkan kebijakan dengan hati-hati. Pasalnya, COVID-19 masih perlu diwaspadai.

Di saat tren kasus di Tanah Air sedang naik, Pemerintah Kabupaten Sleman justru bersiap melalui transisi dari masa pandemi menuju endemi COVID-19.

Langkah ini diambil setelah angka kasus penularan virus corona di wilayah Sleman cenderung menurun.

"Saat ini, sesuai dengan perkembangan kasus COVID-19 di Sleman, kami mulai mempersiapkan pandemi menuju endemi COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama, seperti dilansir Antara, Sabtu, 11 Juni.

Kebijakan itu, menurut dia, dijalankan bukan hanya karena faktor grafik angka kasus penularan COVID-19 terus menurun. Melainkan juga didasari dengan cakupan vaksinasi sudah cukup tinggi, dan Sleman sudah masuk wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan terus memantau laju penularan penyakit, angka kesembuhan dan angka kematian pasien, dan tingkat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit.

"Saat ini, laju penularan kasus di Kabupaten Sleman berada di angka 1,25 dan 0,72 untuk positivity rate-nya. Angka tersebut tergolong rendah sekali karena di bawah 5," katanya.

Ia menambahkan, tingkat kematian akibat COVID-19 sudah berada di angka 0,08 dan tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien dengan infeksi virus corona sudah turun ke angka 0,39 persen di Sleman.

"Keterisian ICU di rumah sakit rujukan per 30 Mei hanya terisi oleh dua pasien atau lima persen. Sementara BOR terisi 14 persen dari total bed yang tersedia sebanyak 568 bed," katanya.

Ia mengatakan bahwa pada masa transisi menuju endemi masyarakat diimbau tetap menaati protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Kemudian dibarengi hidup bahagia, rajin berolahraga, dan mengonsumsi multi-vitamin, dan mengikuti vaksinasi booster (penguat)," katanya.