UMM-BNPT Mencegah Terorisme di Kampus
Kepala Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar (kiri) menerima cinderamata dari Rektor UMM, Dr Fauzan (kanan) di kampus UMM. ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam 

penanggulangan dan pencegahan aksi terorisme di lingkungan kampus.

"Aksi terorisme sering menjual narasi berkedok agama. Padahal,  kenyataannya terorisme dan agama sama sekali tidak berkaitan," kata Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, dalam rilis UMM yang diterima di Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Menurut Boy Rafli, teroris biasanya menggunakan agama agar politik yang mereka jalankan berhasil. Biasanya teroris memasukkan ideologi yang tidak baik melalui beberapa kajian yang rutin diadakan seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

“Untuk menanggulanginya, kami bekerja sama dengan para ulama di Indonesia untuk mengatasi kesimpangsiuran nilai agama yang mereka bawa. Salah satu ulama yang selalu kami minta pendapat adalah almarhum Buya Syafii Maarif,” ucapnya.

Mencegah Terorisme di Kampus

Selain penyalahgunaan narasi agama, kata Boy, beberapa karakteristik yang biasanya dibawa teroris tersebut, di antaranya antikemanusiaan, penggunaan kekerasan ekstrem dan transnasional ideologi serta isu-isu intoleran, radikal, eksklusif, antikonstitusi negara dan ideologi Pancasila.

Para teroris, lanjutnya, memiliki beberapa pola propaganda yang dipakai. Pertama, sikap anti-Pancasila yang menggiring ketidakteguhan akan dasar negara. Kedua, ajaran paham takfiri yang mengkafirkan orang beda agama maupun ideologi, ketiga, ada sikap eksklusif terhadap lingkungan atau perubahan, serta ajaran intoleransi terhadap keragaman dan plural.

Rektor UMM Fauzan mengatakan dalam menjalankan perguruan tinggi, UMM melibatkan berbagai golongan, masyarakat dan lintas agama. Kerja sama ini dibangun untuk memupuk kesadaran mahasiswa maupun sivitas akademika bahwa Indonesia bisa maju dengan gotong royong yang baik antargolongan.