Berita DIY: Jogja Solid Memudahkan Konsolidasi Data Kependudukan di Yogyakarta
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta Septi Sri Rejeki menunjukkan layanan Jogja Solid yang bisa diakses melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS) untuk layanan konsolidasi data kependudukan. ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta memberikan sejumlah pilihan masyarakat apabila data kependudukan mereka dalam KTP tidak terbaca oleh sistem, salah satunya melalui layanan Jogja Solid untuk konsolidasi data.

“Layanan ini bisa diakses melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS), tetapi kami juga membuka layanan melalui WhatsApp (WA), bahkan jika datang langsung ke kantor pun tetap kami layani,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta Septi Sri Rejeki di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, konsolidasi data yang tersimpan di dalam kartu tanda penduduk (KTP) usai kartu tersebut dicetak membutuhkan waktu sekitar 1x24 jam karena saat ini Yogyakarta sudah menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terpusat.

Konsolidasi Data Kependudukan di Yogyakarta

“Bayangkan saja semuanya data terpusat di Kemendagri. Hanya ada satu pintu yang mengurus data kependudukan seluruh Indonesia. Tentunya, proses konsolidasi data membutuhkan waktu,” katanya.

Meskipun demikian, ia meminta masyarakat tidak khawatir jika data di dalam KTP tidak terbaca melalui card reader saat mengakses layanan umum seperti perbankan, pendidikan, pendaftaran CPNS, atau BPJS.

“Jika memang data belum terbaca, maka cukup mengajukan permohonan konsolidasi secara daring di JSS, WA, atau datang langsung,” katanya.

Jika tidak ada kerusakan chip KTP, maka Septi memastikan proses konsolidasi data tidak membutuhkan waktu lama asalkan tidak banyak warga yang mengakses layanan pada waktu yang bersamaan.

“Kami mengistilahkannya dengan low season   dan peak season layanan kependudukan. Saat low season seperti sekarang ini, hanya ada satu dua yang datang untuk konsolidasi data bahkan tidak ada sama sekali,” katanya.

Sedangkan saat peak season biasanya terjadi saat penerimaan peserta didik baru dan pendaftaran CPNS, maka dalam sehari bisa ada ratusan warga yang mengakses layanan pada waktu yang bersamaan. “Jika kondisinya seperti ini, bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk proses konsolidasi,” katanya.

Masyarakat akan mendapat pesan notifikasi jika melakukan konsolidasi secara daring atau mendapat pemberitahuan langsung jika datang langsung ke kantor Dindukcapil.

Jika data di KTP sudah terkonsolidasi dengan data SIAK tetapi tidak terbaca card reader, maka dimungkinkan terjadi kerusakan chip sehingga masyarakat perlu melakukan perekaman ulang data kependudukan.

“Tetapi, tidak banyak kasus karena kerusakan chip. Hanya satu atau dua dari seratus pemohon,” katanya.

Meskipun demikian, Septi menyebut, proses konsolidasi data kependudukan sebenarnya bisa dilakukan langsung oleh operator di bank atau BPJS karena operator bisa langsung terhubung dengan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta.

“Idealnya seperti itu karena operator di bank atau BPJS sudah kami latih. Tetapi mungkin ada masyarakat yang lebih mantap jika datang langsung ke dinas,” katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!