Bupati Sleman Bilang Isu Ujaran Kebencian Pemilu 2024 Bisa Dibendung oleh Ormas
Deretan alat peraga kampanye caleg di depan Stadion Galuh, Ciamis, Jabar, November 2018. (Antara-Adeng Bustomi)

Bagikan:

DIY - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan isu hoaks, ujaran kebencian hingga intimidasi dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dapat ditangkal dengan kerja sama semua pihak.

Menurutnya, organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat juga bisa menjadi garda terdepan meluruskan isu hoaks berkaitan pesta demokrasi tersebut.

"Ormas dan LSM dapat menjadi mitra pemerintah menyosialisasikan dan menjadi duta edukasi penyebaran informasi, sekaligus membendung dan meluruskan berita yang tidak benar atau hoaks," kata Kustini pada seminar "Partisipasi Masyarakat pada Pemilu Serentak 2024" di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu 27 Juli.

Kustini menuturkan, dalam penyelenggaraan pemilu terdapat banyak tantangan mewujudkan pesta demokrasi lima tahunan yang berintegritas.

Beberapa permasalahan yang menjadi tantangan pemerintah, kata dia, yaitu terkait partisipasi dan kesadaran masyarakat pada pemilu. Selain itu, masalah lain yang sering muncul adalah merebaknya politik uang menjelang pemilu.

"Pada kesempatan ini, saya mengajak seluruh peserta yang hadir untuk meneguhkan komitmen bersama mewujudkan pemilu yang damai, berintegritas, dan menolak politik uang dalam berbagai bentuk yang mengancam keakuratan hasil pemilu," katanya.

Dalam kesempatan tersebut dihadirkan Ketua KPU Kabupaten Sleman Trapsi Haryadi yang berkesempatan melakukan diskusi langsung bersama seluruh peserta seminar.