Akui Kampanye Militer Rusia di Ukraina Melambat, Menteri Pertahanan: Mengurangi Korban Sipil
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. (Wikimedia Commons/Presidential Executive Office of Russia)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan kampanye militer Rusia di Ukraina melambat, lantaran disengaja untuk menghindari korban sipil, pada pertemuan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), Rabu.

"Kami secara ketat mematuhi hukum humaniter selama operasi khusus. Serangan dilakukan dengan senjata presisi tinggi terhadap fasilitas infrastruktur militer Angkatan Bersenjata Ukraina, termasuk titik komando, lapangan udara, depot, area berbenteng, dan lokasi industri pertahanan," jelas Menteri Shoigu seperti melansir TASS 24 Agustus.

"Pada saat yang sama, setiap upaya sedang dilakukan untuk mencegah korban sipil. Ini tentu memperlambat kemajuan, tetapi kami melakukannya secara sadar," sambung Menteri Shoigu.

Lebih jauh dikatakannya, pasukan Rusia "terlibat dalam pekerjaan sistematis untuk memulihkan kehidupan yang damai di daerah-daerah yang dibebaskan."

"Kami memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk setempat, memulihkan fasilitas infrastruktur dan sistem pendukung kehidupan," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Shoigu juga mengatakan "angkatan bersenjata Ukraina menggunakan taktik bumi hangus, secara terang-terangan melanggar hukum internasional dan bertindak seperti teroris."

"Mereka membangun posisi menembak di gedung-gedung perumahan, sekolah, rumah sakit dan taman kanak-kanak, mengerahkan tank dan artileri di sana dan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia," kritik Menteri Shoigu.

"Mereka dengan sengaja menembaki pemukiman dan menjatuhkan ranjau darat anti-personil Lepestok, dengan tujuan yang jelas untuk menyebabkan kerusakan sebanyak mungkin pada warga sipil dan fasilitas infrastruktur sipil," pungkasnya.