Solok Sabet Penghargaan Kota Setop Buang Air Besar Sembarangan
Ilustrasi masyarakat di DAS yang masih memanfaatkan jamban untuk buang air besar. (Antara)

Bagikan:

SOLOK - Kota Solok menerima penghargaan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) sebagai kota setop buang air besar sembarangan (BABS) atau 100 persen Open Defecation Free (ODF).

Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra mengatakan penghargaan itu merupakan salah satu indikator percepatan penurunan stunting dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Pusat.

Menurut dia, penghargaan yang telah diterima tersebut sebagai bukti bahwa seluruh wilayah di Kota Solok telah terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan.

"Sukses dalam pelaksanaan program STBM tidak terlepas dari peran semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun semua elemen yang terlibat," ujarnya di Solok, dikutip dari Antara, Selasa 13 September.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat, yaitu HAKLI, atas keberhasilan suatu daerah dalam mengubah perilaku hidup bersih dan sehat.

"Capaian ini merupakan hasil upaya pemerintah daerah, HAKLI Kota Solok, dinas kesehatan, dan forkopimda serta masyarakat Kota Solok dalam mengampanyekan dan mendukung untuk hidup bersih dan sehat," tuturnya.

Ketua HAKLI Kota Solok Wendri Herman mengatakan, penghargaan tersebut juga sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat atas kemampuan Pemkot Solok dalam melahirkan inovasi-inovasi baru berbasis lima pilar STBM, yakni setop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah cair.

"Penghargaan STBM Berkelanjutan mewajibkan daerah mencapai 100 persen setop buang air besar sembarangan serta membuat inovasi kesehatan yang sifatnya memberdayakan dan bermanfaat kepada masyarakat," tuturnya.

Ia terus mengajak seluruh komponen pemangku kepentingan dan masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan membudayakan STBM demi mencegah stunting dan penyakit menular berbasis lingkungan.

Wendri menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam membantu mendorong akses sanitasi yang layak dalam rangka menuju masyarakat yang sehat dan aman.

"Ke depannya kami berharap Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) penghargaan lima pilar berkelanjutan bisa kami raih," ucapnya.

Selain itu, tentunya dengan inovasi-inovasi dan komitmen serta dukungan dari semua pihak. Hal ini untuk mewujudkan Kota Solok yang bersih dan nyaman bagi masyarakatnya.

"Terima kasih kepada Pemkot Solok dan semua pemangku kepentingan lainnya yang telah mendukung upaya perbaikan akses sanitasi ini sehingga melalui kolaborasi program yang berkelanjutan dan pemberian penghargaan bagi yang sudah mencapai kategori ODF," tandasnya.