Cerita Hadi Tjahjanto soal Kepemimpinan Sri Sultan HB X Pedoman Berkarier
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.  (ANTARA/HO/Kementerian ATR)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengaku menjadikan model kepemimpinan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai pedoman dalam berkarier.

"Kepemimpinan beliau menjadi pedoman saya, modal untuk saya berkarier mulai letnan dua, sampai menjadi jenderal bintang empat, dan menjadi Menteri ATR," ujar Hadi Tjahjanto saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Satu Dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta dilansir ANTARA, Rabu, 28 September.

Setelah beberapa kali kesempatan bertemu dengan Sultan HB X, Hadi menangkap kesan, selain sebagai seorang tokoh, Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta itu adalah pimpinan sekaligus seorang guru.

"Pimpinan sekaligus guru yang selalu mendengarkan dan memahami persoalan serta kebutuhan rakyatnya," ujarnya.

Di provinsi yang dipimpin Sultan HB X, Hadi mengaku dapat merasakan keistimewaan DIY, khususnya selama dirinya ditempa menjadi prajurit TNI di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta.

"Hampir delapan tahun saya ada di Yogyakarta hingga merasakan keistimewaan Yogyakarta," ujar dia.

Bagi mantan Panglima TNI ini, DIY merupakan provinsi yang memiliki nilai penting dalam perjalan hidupnya.

"Di sinilah saya terlahir sebagai prajurit TNI AU, di sinilah saya ditempa di Akademi Angkatan Udara," ucapnya.

Dalam Peringatan Satu Dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY itu, Menteri Hadi berkesempatan menyerahkan dua sertifikat tanah secara simbolis yaitu sertifikat hak milik Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat seluas 4.882 meter persegi yang akan ditujukan sebagai asrama mahasiswa Ratnaningsih UGM.

Berikutnya, sertifikat hak milik Kadipaten Pakualaman seluas 9.028 meter persegi yang diperuntukkan sebagai Pasar Wates.

"Yogyakarta merupakan kota yang istimewa bagi saya dan bagi kita semua. Selain sebagai kota pendidikan, Yogyakarta juga menjadi kota budaya karena banyak nilai-nilai yang terkandung dari Budaya Jawa yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat," kata Hadi Tjahjanto.