Tuding Memulai Kerusuhan, Tentara Israel Tembak Warga Palestina Dalam Bentrokan di Tepi Barat: Satu Tewas dan Tiga Luka-luka
Ilustrasi pasukan Israel (Wikimedia Commons/Israel Police)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang warga Palestina tewas karena luka-luka, setelah sebelumnya ditembak pasukan Israel dalam bentrokan di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina Hari Minggu.

Militer Israel mengatakan warga Palestina telah 'memulai' kerusuhan kekerasan di dekat Kota Qarawet Bani Hassan pada Hari Sabtu, dengan tentara yang telah beroperasi di sana melepaskan tembakan, melansir Reuters 17 Oktober.

Selain korban tewas, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut ada tiga warga lainnya yang terluka. Insiden itu menyusul ketegangan berbulan-bulan yang semakin dalam, sejak pasukan Israel memulai tindakan keras di Tepi Barat pada Maret, sebagai tanggapan atas serangkaian serangan oleh warga Palestina di Israel.

Sebelumnya, pasukan Israel telah menembak dan membunuh dua pria Palestina, termasuk seorang dokter, selama serangan di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki pada Hari Jumat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi dokter itu sebagai Abdullah al-Ahmad, berusia 40-an, dan mengatakan dia ditembak di kepala oleh pasukan Israel pada Jumat pagi di depan rumah sakit umum Jenin.

Orang kedua yang tewas pada Jumat pagi adalah Mateen Dabaya yang berusia 20 tahun, kata juru bicara Kementerian Kesehatan kepada Al Jazeera.

Dalam sebuah pernyataan, Brigade Jenin, sebuah kelompok perlawanan bersenjata Palestina yang dibentuk tahun lalu, mengidentifikasi Dabaya sebagai komandan lokal dalam kelompok mereka.

Dabaya ditembak dengan peluru di kepala, kata juru bicara kementerian Mohammad Awawdeh.

Pembunuhan itu terjadi tak lama setelah puluhan kendaraan lapis baja Israel menyerbu Jenin pada Hari Jumat pukul 8 pagi, di mana bentrokan bersenjata dan konfrontasi pecah dengan pasukan Israel.

Video yang dibagikan oleh jurnalis lokal menunjukkan pasukan Israel menembaki kru ambulans.

Setidaknya lima warga Palestina lainnya terluka dengan peluru tajam pada Jumat pagi di Jenin, menurut kementerian kesehatan.

Sebelumnya, kantor berita negara Wafa mengumumkan seorang remaja Palestina telah meninggal, karena luka yang dideritanya selama penangkapannya oleh pasukan Israel bulan lalu.

Wafa, serta Komisi Tahanan Otoritas Palestina, mengidentifikasi dia sebagai Mohammad Maher Ghawadreh yang berusia 17 tahun.

Ghawadreh, dari kamp pengungsi Jenin, meninggal saat dirawat di rumah sakit Tel Hashomer di Israel. Dia ditangkap setelah diduga melakukan serangan penembakan di sebuah bus yang penuh dengan tentara Israel di Lembah Yordan yang diduduki, melukai tujuh orang pada 5 September.