Potensi Tsunami di Pantai Soge Pacitan, BNPB Ajak Warga Mitigasi dengan Tanam Mangrove
Ilustrasi. Warga membawa bibit bakau (mangrove) untuk ditanam di perairan pantai Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Mei 2021. (Antara-Aditya P)

Bagikan:

JATIM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memitigasi bahaya tsunami di Pantai Soge dengan vegetasi. BNPB mengajak warga sekitar pantai di wilayah Desa Sidomulyo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur itu, ramai-ramai menanam mangrove atau bakau.

"Jangka panjangnya adalah membuat mitigasi berbasis vegetasi, salah satunya dengan penanaman mangrove," kata Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan dalam keterangan tertulis, Senin 19 Desember, disitat Antara.

Lilik bilang upaya itu bagian dari mewujudkan desa tangguh bencana tsunami. Ada 10 indikator yang telah dilakukan Desa Sidomulyo di antaranya mitigasi vegetasi.

Ia mengatakan, sebelumnya sebanyak 200 bibit tanaman mangrove ditanam secara simbolis di Pantai Soge. Sedangkan total jumlah mangrove yang akan ditanam pada Sabtu 17 Desember di kawasan itu sebanyak 2.000 bibit.

Menurutnya, tanaman keras juga akan ditanam di kawasan Pantai Soge. Tentu, hal tersebut disesuaikan dengan tanaman yang cocok dan dapat hidup di pesisir pantai.

"Ini adalah upaya pemerintah melindungi masyarakat terhadap bahaya tsunami," katanya.

Tanaman mangrove saat terjadi tsunami, katanya berfungsi sebagai penghalang alami di pinggir pantai untuk memecah gelombang.

"Di sisi lain, tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk mencegah abrasi. Penanaman ini tidak hanya untuk penanggulangan bencana tetapi juga mendukung program adaptasi terhadap perubahan iklim," kata Lilik.

Sementara itu, Desa Sidomulyo ini menjadi salah satu dari 180 desa terpilih yang mendapatkan dukungan kesiapsiagaan terhadap gempa bumi dan tsunami.

Program kesiapsiagaan dan resiliensi masyarakat dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami ini dikoordinasikan melalui BNPB dan BMKG.