Perbatasan dengan China Kembali Dibuka Mulai Minggu, Vaksinasi COVID-19 di Hong Kong Laris hingga Februari
Ilustrasi antrean vaksinasi COVID-19 di Hong Kong. (Wikimedia Commons/Wpcpey)

Bagikan:

JAKARTA - Penduduk Hong Kong berbondong-bondong membanjiri klinik untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 menjelang pembukaan kembali perbatasan dengan China daratan, yang dikhawatirkan beberapa orang akan membawa gelombang infeksi ke pusat keuangan.

Pusat pemerintah kota yang menyediakan vaksin yang diproduksi oleh BioNTech dalam beberapa hari terakhir sebagian besar telah dipesan, beberapa hingga Februari, berbeda dengan beberapa minggu lalu ketika siapa pun yang mencari vaksin dapat masuk ke fasilitas yang hampir kosong.

"Setelah pembukaan perbatasan, saya perkirakan akan ada lebih banyak orang yang terinfeksi di jalanan, saya ingin mengurangi kemungkinan saya terinfeksi," kata seorang warga Hong Kong bermarga Wan yang mendapat dosis keempat minggu ini, melansir Reuters 5 Januari.

Pemerintah Hong Kong mengumumkan rencana untuk membuka kembali perbatasannya, melanjutkan perjalanan bebas pembatasan untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun, setelah Beijing meninggalkan kebijakan "nol-COVID" yang ketat dan mengumumkan pelonggaran pembatasan perjalanannya mulai 8 Januari.

Sebelumnya, penyerapan vaksin di Hong Kong lambat ketika suntikan pertama kali tersedia pada tahun 2021, terutama di kalangan orang tua, tetapi angkanya meningkat selama setahun terakhir dan lebih dari 83 persen penduduk Hong Kong telah menerima tiga dosis vaksin BioNTech atau Sinovac China menurut data pemerintah.

Sementara, jumlah orang yang mendapatkan suntikan keempat melonjak lebih dari 100 persen minggu ini dari minggu sebelumnya.

Bukan hanya ketakutan akan infeksi baru setelah perbatasan dibuka kembali, tetapi kekhawatiran bahwa pengunjung daratan akan mengambil vaksin mRNA, yang dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap COVID, tetapi tidak tersedia untuk penduduk China di daratan.

Banyak orang daratan bertanya di media sosial tentang cara mendapatkan vaksin mRNA di Hong Kong. Sementara, Pemerintah Hong Kong mengatakan, non-penduduk harus membayar vaksin di klinik swasta.

"Saya khawatir akan lebih sulit mendapatkan vaksinasi begitu orang daratan mulai berdatangan," kata Kevin Lam yang mengantre bersama puluhan orang lainnya, untuk mendapatkan dosis keempatnya di sebuah klinik di distrik kota Quarry Bay.

Terpisah, seorang penduduk Hong Kong yang bermarga Tsoi mengatakan dia lega telah memesan booster generasi kedua BioNTech.

"Saya agak khawatir vaksinasi akan habis," singkat pria berusia 35 tahun itu.