Pejabat Senior Rusia Sebut Aliansi AUKUS dan QUAD Tidak Bersahabat, Singgung ASEAN
Dmitry Medvedev. (Wikimedia Commons/Администрация Президента России)

Bagikan:

JAKARTA - Pejabat senior Rusia menilai beberapa aliansi yang dibuat negara-negara di dunia tidak bersahabat, meski dia juga memuji adanya aliansi lain dinilai lebih netral, menyoroti kawasan Asia Pasifik.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, Rusia memandang beberapa aliansi tertentu, seperti AUKUS dan QUAD, sebagai aliansi yang tidak bersahabat.

"Karena NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara, red) mencampuri urusan mereka," ujar Medvedev, kepada media pada hari Selasa, dilansir dari TASS 24 Mei.

"Sangat jelas bahwa beberapa aliansi dan hubungan bersifat netral terhadap negara kami. Kami mengambil bagian dalam aliansi tertentu, misalnya ASEAN, sebagai peserta yang diundang," katanya, mengingat keberadaan format ASEAN+.

"Beberapa aliansi yang dibentuk hampir tidak bersahabat dengan negara-negara di kawasan ini. Ini adalah bagaimana kita melihat QUAD, AUKUS dan beberapa aliansi lainnya, yang terhubung dengan penciptaan kemitraan dengan pemain ekstra-regional. NATO telah mencoba untuk mendapatkan pijakan di sini," terang Medvedev.

Dikatakannya, NATO mulai terlibat dalam proyek-proyeknya sendiri di Kawasan Asia-Pasifik dan Indocina. Sementara itu, tujuan NATO yang diproklamirkan secara resmi sangat berbeda, tegasnya.

"Namun demikian, mereka telah menciptakan aliansi yang sama dan terlibat langsung dalam mengacaukan situasi di sini. Ini sangat buruk. Kami juga telah mendiskusikan masalah ini dengan mitra-mitra kami," tandas Medvedev.

Diketahui, QUAD merupakan aliansi Asia-Pasifik antara Australia, India, Jepang dan Amerika Serikat yang kali pertama diluncurkan tahun 2007 silam, kemudian diperbaharui setelah negosiasi ulang tahun 2017.

Adapun AUKUS merupakan pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat yang diluncurkan pada 15 September 2021 lalu.

Dalam panggilan video di penghujung tahun 2021 lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping mengkritisi AKUS dan QUAD, menyebut masing-masing negara harus teguh dalam menolak campur Tangan Barat, membela kepentingan keamaan masing-masing.

Khusus mengenai AUKUS, China menyoroti aliansi itu dapat memicu perlombaan senjata di dunia, menilainya tidak berguna dan berbahaya.

"Begitu 'kotak pandora' dibuka, keseimbangan strategis regional akan terganggu, keamanan regional akan terancam secara serius," kata Tan Kefei, juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, dalam sebuah konferensi pers Maret lalu, seperti mengutip Reuters.

"Tiongkok dengan tegas menentang pembentukan apa yang disebut 'kemitraan keamanan trilateral' antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Lingkaran kecil yang didominasi oleh mentalitas Perang Dingin ini tidak berguna dan sangat berbahaya," kritik Tan.

Ia menambahkan, kerja sama semacam itu merupakan perpanjangan dari kebijakan pencegahan nuklir masing-masing negara, sebuah alat permainan untuk membangun "NATO versi Asia-Pasifik" dan secara serius mempengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.