DPRD Sebut Tim Pemantau Pemotongan Hewan Kurban Pemprov DKI Tak Proporsional
Rapat dengan Dinas KPKP di Gedung DPRD DKI Jakarta (Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail memandang tim pemantau pemotongan hewan kurban yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta jelang Iduladha tahun ini tidak proporsional.

Dalam hal ini, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mentiapkan 700 orang dalam tim untuk memantau kebersihan dan kelayakan proses pemotongan hewan kurban di Jakarta.

Mereka terdiri dari unsur Dinas KPKP, Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia cabang DKI Jakarta (PDHI Jakarta), dan Kementerian Pertanian.

"Saya minta dipastikan karena dengan jumlah 700 orang terdiri dari Dinas KPKP, FKH IPB, PDHI DKI Jakarta, dan Kementerian Pertanian saya pikir ini kurang proporsional jkka dibandingkan tempat tempat pemotongan hewan kurban," kata Ismail usai rapat dengan Dinas KPKP di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 14 Juni.

Ismail menyebut, biasanya masyarakat memotong hewan kurban di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Sementara, Ismail mengkhawatirkan jumlah tim pemantau ini tidak mencukupi untuk memantau seluruh proses pemotongan hewan kurban.

"Kalau bicara tradisi, kebanyakan itu melakukan di tempat masing-masing. Nah, makanya kita ingin kepastian bahwa ini bisa tersisir dengan baik oleh SDM yang disiapkan. Kita bisa meminimalisir jangan sampai tidak terpantau," tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati menyebut pihaknya memiliki 700 personel tim pemantau dari berbagai unsur yang bertugas memeriksa hewan kurban.

"Mudah-mudahan dengan segala upaya sinergitas kita pemerintah daerah dan pemerintah pusat kemudian dengan komunitas-komunitas yang lain, hal-hal yang kita khawatirkan tidak terjadi," ujar Eli.

Sejalan dengan itu, Eli menyarankan masyarakat untuk melakukan pemotongan hewan kurban di rumah potong hewan (RPH). Pemprov DKI sendiri memiliki beberapa RPH dan tempat potong hewan (TPH), yakni RPH Cakung, RPH Pulogadung, TPH Semanan, dan TPH Cilangkap.

"Kemudian kita menyampaikan ada lokasi-lokasi masjid yang memang kita rekomendasikan, atau kalau ibu-bapak semuanya akan menyelenggarakan pemotongan sendiri, tolong kita diberi tahu tanggal berapa, biar kita bisa mengirimkan petugas untuk melakukan pendampingan," tuturnya.