Hadapi Bonus Demografi, Jokowi Ingatkan Pembelajaran Sepanjang Hayat Penting Bisa Ubah Hidup Jadi Lebih Baik
Presiden Jokowi dalam layar video menutup agenda ILLC di Badung, Bali, Rabu (5/7/2023). (Sean Filo M-antara)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembelajaran sepanjang hayat penting untuk setiap orang karena dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik.

"Pembelajaran sepanjang hayat adalah realita, bukan sebuah narasi, maka hal tersebut menjadi penting karena dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik," kata Jokowi melalui video pada penutupan agenda Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) yang diikuti di Badung, Bali, Rabu 5 Juli.

Jokowi mengatakan, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di mana komposisi usia penduduk produktif menjadi berjumlah sangat besar pada 2030 mendatang.

Dia menyebutkan, bonus demografi hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. "Ini bisa menjadi peluang, tapi ini juga bisa menjadi bencana jika kita tidak bisa mengelolanya," ujar Jokowi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, lanjutnya, pemerintah menginisiasi Program Prakerja yang memanfaatkan keunggulan teknologi.

Dia menjelaskan, Program Prakerja adalah solusi percepatan peningkatan keahlian, yang juga merupakan pembelajaran sepanjang hayat, karena dapat diikuti oleh siapapun tanpa ada batasan.

"Dalam mengelola bonus demografi, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan kerja sama, kemitraan, dan kolaborasi bersama berbagai pihak dan masyarakat," tuturnya mengutip Antara.

Oleh karena itu Presiden Jokowi berpesan agar seluruh elemen masyarakat dapat meyakinkan anak-anak muda, khususnya Gen Z dan Gen Alfa, untuk menjadi pembelajar seumur hidup.

Hal tersebut, sambungnya, agar terjadi percepatan, bahkan lompatan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia, serta dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat, juga menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara.