Bupati Sleman: Pembangunan TPST Tamanmartani Sudah 90 Persen
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Bagikan:

SLEMAN - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo menyebutkan, saat ini pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kenaji, Tamanmartani, Kalasan, sudah mencapai 90 persen lebih.

"Pembangunan TPST Tamanmartani merupakan program prioritas yang sedang dikebut agar dapat segera beroperasi pada tahun 2023 ini," kata Kustini di Sleman, Antara, Jumat, 28 Juni. 

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya keras untuk menyelesaikan permasalahan sampah dengan melakukan sejumlah langkah jangka pendek dan jangka panjang.

"Langkah jangka panjang yang dipilih salah satunya dengan membangun TPST di Kenaji, Tamanmartani agar tidak bergantung lagi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul," katanya.

Pembangunan TPST Tamanmartani yang telah dimulai sejak Mei 2023 tersebut dengan anggaran senilai Rp7,4 miliar.

"Saat ini pembangunan telah mencapai 90 persen untuk tahap awal. Kami minta dipercepat pengerjaannya. Pertengahan bulan depan semoga sudah selesai," katanya.

Kustini mengatakan pembangunan tahap awal TPST Tamanmartani dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman meliputi persiapan lahan, pembuatan talud, pagar panel serta akses jalan masuk kendaraan.

"Hingga minggu ini, seluruh pengerjaan kecuali akses jalan masuk kendaraan hampir dirampungkan," katanya.

Ia mengatakan setelah pembangunan tahap awal selesai, maka selanjutnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman akan membangun dan melengkapi sarana dan prasarana untuk TPST Tamanmartani.

"Setelah pembangunan awal dirampungkan, selanjutnya DLH akan mengerjakan dan melengkapi sarana dan prasarana untuk pengolahan sampahnya," katanya.

TPST Tamanmartani, kata dia, nantinya dilengkapi sejumlah fasilitas dan teknologi seperti pos timbang, insenerator, mesin komposter, tempat pengepresan, tempat penyimpanan kompos dan instalasi pengolah limbah.

"Konsep TPST ini adalah zero waste. Karena semua sampah yang di sini nanti akan diolah menjadi kompos untuk organik dan anorganik dibuat menjadi conblock," katanya.

Bupati Sleman menambahkan TPST Tamanmartani ini diproyeksikan dapat mengelola 80 ton sampah per hari. Jumlah tersebut, diharapkan dapat mengurangi beban volume sampah yang dikirim ke TPA Piyungan.

"Harapannya kita semakin mandiri karena punya TPST yang bisa untuk pengolahan sampah sendiri, tidak tergantung di TPA Piyungan," katanya.