Gereja Katedral: Hari Kenaikan Yesus Kristus Jadi Momentum Umat Katolik Mewartakan Tuhan
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Humas Gereja Katedral Susyana Suwadie mengatakan Hari Kenaikan Yesus Kristus menjadi momentum baik untuk mengajak seluruh umat Katolik berani mewartakan Tuhan melalui berbagi kasih pada sesama.

“Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus mengajak seluruh umat Katolik untuk berani menjadi utusan dalam mewartakan Allah yang adalah kasih kepada semakin banyak orang,” kata Susyana, dikutip dari Antara, di Jakarta, Kamis 9 Mei.

Susyana menuturkan sebagai pelayan dan agen kasih Tuhan, umat harus saling mengasihi dan senantiasa membantu sesama sebagaimana yang diajarkan Yesus selama ini.

Di sisi lain, umat diharapkan bersikap lebih berani dalam menyebarkan kebaikan tersebut, mengingat sudah mengalami kasih Tuhan yang begitu besar dan yakin akan penyertaan-Nya yang tidak berkesudahan sampai pada akhir zaman.

“Yesus menyembuhkan banyak orang yang tidak mengenal Allah, namun memiliki jejak iman dan kebenaran karena mau berserah pada Yesus seperti perempuan Siro-Fenesia misalnya,” katanya mencontohkan kebaikan Yesus.

Selain itu Yesus juga melibatkan perempuan Samaria dalam pewartaan setelah berjumpa dengan Yesus dan mau bertobat.

“Keselamatan Yesus terbuka pada setiap orang yang mau percaya kepada-Nya,” ucap dia.

Sementara di masa kini pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag), menurutnya terus berupaya menguatkan moderasi beragama melalui empat indikator penguatan, yakni anti kekerasan, komitmen kebangsaan, toleransi dan ramah tradisi.

Hal ini dapat dibuktikan dengan salah satu usaha konkret Kemenag lewat diubahnya akronim Hari Kenaikan Isa Almasih menjadi Hari Kenaikan Yesus Kristus sebagai bentuk menghargai usulan dari umat Kristen Katolik dan Protestan.

Maka dari itu, Susyana berharap umat Katolik bisa hidup berdampingan dengan saling menghargai, toleransi dan terus menyebarkan kasih serta kebaikan sebagaimana yang diajarkan Yesus guna mewujudkan kehidupan masyarakat harmonis dan bahagia.

“Upaya ini mesti didukung oleh semua pemeluk agama di Indonesia,” kata Susyana.