JAKARTA - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyambut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dengan pelukan hangat dan menegaskan dukungan penuh negaranya bagi Ukraina. Pertemuan ini berlangsung sehari setelah Zelenskyy berselisih dengan Presiden AS, Donald Trump, di Gedung Putih.
Zelenskyy tiba di 10 Downing Street pada Sabtu kemarin disambut sorakan dukungan dari warga yang berkumpul di luar kediaman resmi perdana menteri Inggris. Starmer langsung menyambutnya dengan hangat.
"Anda sangat diterima di Downing Street," ujar Starmer, seperti dilaporkan Al Jazeera.
"Seperti yang Anda dengar dari sorakan di luar, Anda memiliki dukungan penuh dari seluruh Britania Raya. Kami berdiri bersama Anda, bersama Ukraina, selama apa pun yang dibutuhkan," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Volodymyr Zelenskyy yang baru saja berselisih dengan Donald Trump, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada rakyat Inggris atas dukungan yang telah diberikan sejak awal perang.
"Saya sangat senang bahwa Yang Mulia Raja (Charles) menerima pertemuan saya besok. Kami di Ukraina merasa beruntung memiliki mitra strategis seperti Inggris. Kami berharap dapat terus mengandalkan dukungan Anda," kata Zelenskyy.
Dalam kesempatan tersebut, Inggris dan Ukraina menandatangani perjanjian pinjaman senilai 2,26 miliar poundsterling (Rp 47,1 triliun) untuk memperkuat pertahanan Ukraina. Pemerintah Inggris menyebut langkah ini sebagai bukti dukungan yang teguh dan berkelanjutan bagi rakyat Ukraina.
Starmer juga dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan para pemimpin Eropa pada Minggu 2 Maret untuk memperkuat dukungan bagi Ukraina.
Pertemuan Starmer dan Zelenskyy terjadi setelah insiden yang mengejutkan di Gedung Putih pada Jumat kemarin. Dalam konferensi pers bersama yang disaksikan media AS dan dunia, Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance cekcok dengan Zelenskyy. AS menuduh presiden Ukraina itu tidak bersyukur atas bantuan yang telah diberikan.
"Anda tidak memegang kendali saat ini," kata Trump kepada Zelenskyy.
BACA JUGA:
"Anda harus membuat kesepakatan atau kami akan keluar. Jika kami keluar, Anda akan berperang sendirian, dan saya rasa hasilnya tidak akan menyenangkan," katanya.
Pernyataan Donald Trump ini mengejutkan banyak pemimpin Eropa yang langsung menyatakan solidaritasnya kepada Volodymyr Zelenskyy. Trump sebelumnya juga membuat kontroversi dengan menghubungi Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada bulan lalu untuk membahas kemungkinan kesepakatan terkait Ukraina.