Bagikan:

JAKARTA - Delegasi Amerika Serikat akan mengupayakan kemajuan menuju gencatan senjata Laut Hitam dan penghentian kekerasan yang lebih luas dalam perang di Ukraina, ketika bertemu untuk berunding dengan pejabat Rusia pada Hari Senin, setelah berdiskusi dengan diplomat dari Ukraina pada Hari Minggu.

Apa yang disebut perundingan teknis itu terjadi saat Presiden AS Donald Trump mengintensifkan upayanya untuk menghentikan serangan Rusia yang telah berlangsung tiga tahun terhadap Ukraina.

Minggu lalu, Ia berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sumber yang diberi pengarahan tentang perencanaan perundingan mengatakan, delegasi AS dipimpin oleh Andrew Peek, direktur senior di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dan Michael Anton, pejabat senior Departemen Luar Negeri, dikutip dari Reuters 24 Maret.

Mereka bertemu dengan Ukraina pada Minggu malam dan berencana untuk duduk bersama Rusia pada Hari Senin.

Di sisi lain, Rusia akan diwakili oleh Grigory Karasin, mantan diplomat yang sekarang menjadi ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Federasi, dan Sergei Beseda, penasihat direktur Dinas Keamanan Federal.

Gedung Putih mengatakan, tujuan perundingan adalah untuk mencapai gencatan senjata maritim di Laut Hitam, yang memungkinkan arus pengiriman bebas.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Mike Waltz mengatakan kepada acara "Face the Nation" CBS pada Hari Minggu, delegasi AS, Rusia, dan Ukraina berkumpul di fasilitas yang sama di Riyadh, Arab Saudi.

Di luar gencatan senjata Laut Hitam, katanya, tim akan membahas "garis kendali" antara kedua negara, yang ia gambarkan sebagai "tindakan verifikasi, pemeliharaan perdamaian, pembekuan garis di tempat mereka berada."

Ia mengatakan "tindakan membangun kepercayaan" sedang dibahas, termasuk pengembalian anak-anak Ukraina yang diambil oleh Rusia.

Sebelumnya, setelah pasukan Rusia memperoleh keuntungan pada tahun 2024, Presiden Trump membalikkan kebijakan AS terkait perang, meluncurkan perundingan bilateral dengan Moskow dan menangguhkan bantuan militer ke Ukraina, serta menuntut agar Ukraina mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri konflik.

Bloomberg News pada Hari Minggu melaporkan, AS berharap untuk mencapai gencatan senjata yang luas dalam beberapa minggu, menargetkan perjanjian gencatan senjata pada tanggal 20 April, mengutip orang-orang yang mengetahui perencanaan tersebut.