Nadiem Makarim Wajibkan Sekolah Buka Setelah Guru Divaksin
Nadiem Makarim (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengharuskan sekolah mengadakan aktivitas belajar tatap muka apabila guru dan tenaga pengajar telah menerima vaksinasi COVID-19.

"Pemerintah mengambil sikap bahwa Alhamdulillah guru-guru sudah jadi prioritas vaksinasi. Sehingga saat guru-guru tersebut sudah melalui vaksinasi, sekolah diwajibkan membuka opsi (pembelajaran) tatap muka," kata Nadiem dalam diskusi Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan (PDIP), Rabu, 5 Mei.

Ia menerangkan ada sebagian alternatif bagi sekolah untuk melakukan pelajaran tatap muka, mulai dari rotasi kelas pagi dan petang atau aktivitas belajar di sekolah cuma diadakan dua sampai tiga kali seminggu.

Penjelasan Nadiem Makarim

Meskipun seperti itu, Nadiem menegaskan, keputusan siswa melaksanakan pelajaran tatap muka tetap berada di tangan orang tua. Karena, ada orang tua yang berpendapat belajar mendidik lebih tepat sasaran apabila dikerjakan secara tatap muka namun ada juga yang takut buah hatinya terpapar COVID-19.

"Jadi kemerdekaan bagi orang menentukan apa level risiko yang menurut mereka mereka ingin mengambil untuk anak anaknya. Tetapi sekolah diwajibkan melaksanakan tatap muka terbatas," ungkapnya.

Nadiem memaparkan, sebenarnya sudah ada beberapa sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka sejak awal 2021 lalu setelah mendapat persetujuan pemerintah daerah. Dalam pelaksanaannya, sekolah ini menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Misalnya, meniadakan kegiatan ektrakulikuler dan menutup kantin. Kemudian kapasitas kelas harus 50 persen dari jumlah siswa, mewajibkan memakai masker dan menyediakan sarana sanitasi untuk mencuci tangan.

"Mungkin tidak banyak orang tahu, tapi sebenarnya 25 persen dari sekolah kita sudah melaksanakan tatap muka. Tapi protokol kesehatan terhadap pembelajaran tatap muka itu sangat ketat," katanya.

Lebih lanjut, Nadiem berharap semua pihak mendukung pembelajaran tatap muka dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Terlebih pembelajaran tatap muka saat pandemi akan berbeda dengan biasanya.

"Kita harus sama-sama, tanggung jawab ada di semua pihak, termasuk orangtua yang bisa monitor sekolah dan prokes di sekolahnya. Setiap sekolah wajib memberi tatap muka dan full protokol kesehatan, tatap muka terbatas di mana sama sekali berbeda dengan sekolah biasa," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di VOI dengan judul, Mendikbud-Ristek Nadiem Wajibkan Sekolah Buka Setelah Guru Divaksinasi, saatnya merevolusi