COVID-19: Tren Pernikahan Sederhana di Mesir
Ilustrasi foto (Thomas Ae/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Tak ada satupun negara di dunia yang dapat memprediksi kapan pandemi COVID-19 berakhir. Apalagi jumlah korban yang tertular maupun meninggal dunia akibat virus dari Wuhan telah bertambah tiap harinya. Sementara, opsi lockdown yang dianggap berhasil, nyatanya hanya sebatas menahan laju penyebaran, bukan mengakhiri pandemi.

Atas dasar itu, banyak pasangan yang bermimpi melangsungkan pernikahan serba mewah dan indah, perlahan-lahan harus mengurung mimpinya dan mengubah rencana pernikahan. Dari yang tadinya ingin mengundang banyak orang, kini hanya melibatkan pihak keluarga terdekat saja dalam acara sederhana.

Tren ini sedang berlangsung di Mesir. Melansir Reuters, salah satu pasangan yang mengubah rencana adalah Mustafa Amin dan Noha Hamid. Awalnya, mereka berencana menyewa gedung besar untuk mengundang banyak orang. Sayangnya, rencana tersebut tak bisa dilangksungkan karena penerapan kebijakan physical distancing.

Setelah beberapa hari berpikir, mereka sepakat melangsungkan pernikahan secara sederhana. Keduanya pun membatasi tamu undangan dengan hanya menghadirkan keluarga terdekat di kediaman keluarga besar Hamid di Qalyud, Kairo Utara pada 16 April lalu.

BACA JUGA:


"Ada alasan penting kenapa kami tetap melakukan pernikahan di rumah. Meski begitu, perihal perayaan kami akan menundanya karena kami tak tahu kapan krisis ini akan berakhir,” kata Amin.

"Pernikahan itu cepat dan mudah, kami mengaturnya di siang hari dan membatasi hanya untuk keluarga kami," tambah Amin.

Mereka menyadari, ada sedikit kebaikan di balik pandemi COVID-19. Sebab, pasangan tersebut dapat menghemat biaya pernikahan yang awalnya ingin digunakan untuk membayar sewa gedung resepsi, katering dan lain sebagainya. Kini, biaya tersebut dialihkan untuk berjuang menghadapi ketidakpastian ekonomi selama pandemi COVID-19.

Sementara itu, sejauh ini, pemerintah Mesir telah mengonfirmasi 3.659 kasus penularan COVID-19, di mana 276 di antaranya meninggal dunia. Bahkan, empunya kebijakan sampai hari ini dihadapkan pada dilema. Satu sisi ingin meredam aktivitas sosial, sisi lainnya ingin tetap menjaga roda ekonomi tetap berjalan.

ilustrasi:

pernikahan| Photo by Shardayyy Photography on Unsplash