Bambang Soesatyo Minta Pemerintah Perketat Prosedur Kedatangan WNA China Mengingat Pandemi Masih Tinggi
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) (Foto: dokumentasi Bambang Soesatyo)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan Pemerintah untuk memastikan secara matang izin kedatangan warga negara asing (WNA) asal China ke Indonesia. Pasalnya, kasus penyebaran virus COVID-19 di sejumlah negara semakin meninggi.

“Mengingat, situasi global pandemi COVID-19 di Indonesia masih harus menjadi perhatian khusus sebab banyaknya negara telah memasuki pandemi kedua dan ketiga serta banyaknya varian mutasi virus yang harus dicegah penyebarannya,” ujar Bamsoet, Kamis, 20 Mei.

Pendapat Bambang Soesatyo

Menurutnya, masuknya kembali 158 WNA asal China ke Indonesia melewati Airport Soekarno-Hatta, Tangerang,  minggu lalu seharusnya menjadi bahan evaluasi pemerintah. 

Meski Kementerian Kesehatan bersama Satgas Penanganan COVID-19 terus menetapkan bahwa semua pendatang, mulai WNA ataupun WNI yang masuk ke kawasan Indonesia sudah layak dengan tata sistem sebagaimana dibatasi dalam Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 No 8 Tahun 2021 perihal Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada masa pandemi COVID-19.

Bamsoet meminta pemerintah untuk memperketat prosedur kedatangan WNA melalui imigrasi sebagai upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 dan varian mutasinya terkait perlintasan orang, termasuk WNA yang masuk ke wilayah Indonesia.

“Komitmen pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Imigrasi yang bekerja di perlintasan, baik darat, laut maupun udara untuk lebih memperketat pemeriksaan dan pengawasan terhadap WNA yang masuk," katanya. 

"Serta meningkatkan perlindungan diri dan pencegahan bagi WNI dan WNA yang masuk, di samping mempertimbangkan pembatasan hingga penutupan sementara mobilitas pendatang khususnya yang berasal dari luar negeri,” tandas politikus Golkar itu.

Artikel ini telah tayang di VOI dengan judul: Pandemi Masih Tinggi, Bambang Soesatyo Minta Pemerintah Perketat Prosedur Kedatangan WNA China, saatnya merevolusi pemberitaan.