YOGYAKARTA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta mencatat terdapat 740 siswa SD di kota tersebut yang diajukan untuk mengakses penerimaan peserta didik baru dari jalur bibit unggul daerah yang proses pendaftarannya dilakukan pada 9-10 Juni secara daring.
"Namun demikian, siswa sudah melakukan aktivasi token untuk mengakses pendaftaran daring baru tercatat 729 orang dan hingga menjelang siang sudah ada 566 siswa yang melakukan pendaftaran dengan memilih maksimal dua SMP negeri," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Asrori di Yogyakarta, Rabu.
BACA JUGA:
PPDB SMP Jalur Bibit Unggul
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) dari jalur bibit unggul daerah hanya dapat diikuti oleh 10 persen siswa terbaik dari seluruh SD di Kota Yogyakarta, tanpa membedakan tempat tinggal siswa.
Siswa dari luar Kota Yogyakarta asalkan bersekolah di SD di Kota Yogyakarta tetap bisa mengikuti seleksi. Siswa terpilih dari sekolah ditentukan berdasarkan ranking selama lima semester (semester 7-11) dengan mengacu pada nilai mata pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS.
"Pada saat pendaftaran, nilai ASPD yang menjadi syarat pendaftaran memang belum keluar. Nilai baru keluar pada 11 Juni. Tetapi, siswa tetap bisa mendaftar, nanti nilai ASPD disusulkan," katanya yang dilansir VOI dari ANTARA.
Budi juga meminta siswa untuk memilih sekolah yang benar-benar diinginkan karena jika siswa sudah dinyatakan diterima melalui jalur bibit unggul tetapi tidak melakukan daftar ulang, maka siswa tidak bisa mengikuti PPDB di Kota Yogyakarta melalui jalur lain.
"Jika tidak lolos jalur bibit unggul, maka masih ada jalur lain yang bisa ditempuh seperti dari jalur zonasi wilayah, jalur mutu dan jalur prestasi. Masih ada banyak jalan," katanya.
Penerimaan peserta didik baru dengan jalur bibit unggul sudah dilakukan sejak 2019. Namun Budi mengatakan, kuota yang disediakan melalui jalur tersebut tidak selalu terpenuhi. Pada tahun ini, total kuota untuk jalur bibit unggul disiapkan sebanyak 343 kursi yang tersebar di 16 SMP negeri di Kota Yogyakarta.
“Ada sekolah yang mendapat peminat sangat banyak, tetapi ada juga yang sedikit peminatnya. Jika ada nilai yang sama, maka akan kami lakukan seleksi berdasarkan urutan nilai terbaik dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA serta waktu pendaftaran,” katanya.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa Reni Lisa Ardani mengatakan sempat mengalami kesulitan untuk melakukan log in pendaftaran PPDB jalur bibit unggul.
"Mungkin sempat ada kesalahan saat aktivasi token. Jadi, kami kemudian datang ke kantor dinas agar tetap bisa melakukan pendaftaran dan masalah sudah bisa diatasi," katanya.
Ia menyebut, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa mendaftar melalui jalur bibit unggul daerah karena anak bisa memilih sekolah yang benar-benar diinginkan yaitu di SMP Negeri 2 atau di SMP Negeri 16 Yogyakarta.
Jika gagal mendapatkan sekolah melalui jalur bibit unggul, maka ia akan mencoba masuk melalui jalur zonasi wilayah dan jalur mutu.