YOGYAKARTA - Pandemi COVID-19 membikin pemerintah menjalankan pengontrolan dalam beragam sektor. Pergerakan dan kerumunan masyarakat dikontrol untuk meminimalisir sebaran virus. Bioskop sebagai daerah berkumpul dan memutar film juga mengalami pengontrolan.
Sesudah ditutup sempurna di permulaan pandemi, perlahan-perlahan bioskop mulai dibuka dengan protokol kesehatan ketat dan pembatas jumlah penonton.
BACA JUGA:
Fakta Menyedihkan Pengusaha Bioskop Hadapi Pandemi COVID-19
Tetapi seiring dengan meningkatkan kembali kasus corona di Indonesia membikin pemerintah kembali memperketat pergerakan masyarakat dalam skema PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro lalu PPKM Darurat dan terkhir PPKM Level 4, membuat bioskop kembali ditutup.
Penutupan ini menurut Djonny menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. “Angka kerugian itu setiap bioskop tidak sama, ada yang Rp50 juta, Rp70 juta bahkan ada yang Rp150 juta setiap bulannya. Terbesar itu beban dari listrik dan gaji karyawan,” katanya.
Menurut data dari filmindonesia.or.id sepanjang 2020 pertumbuhan layar bioskop di Indonesia terpantau melambat. Jumlah layar hanya naik 1,7% menjadi 2.145 layar dan bioskop bertambah 1,8% menjadi 517 bioskop. Selama pandemi ini nyaris sebagian besar terdampak karena aktivitas bioskop amat dibatasi. “Bagaimana mau mau dapat penonton, keadaan pandemi yang membatasi semuanya. Bioskop saya juga mengalami hal yang sama,” keluh Djonny yang juga pemilik jaringan bioskop Dakota Cinema yang beroperasi di Cilacap dan Kroya Jawa Tengah, Rancaekek Jawa Barat dan Sengkang Sulawesi Selatan.
Dari fakta yang ada jelas industri film nasional dalam hal ini sektor bioskop ikut terdampak pandemi COVID-19. Karena itulah Djonny meminta kepada pemerintah untuk memberikan perhatian pada pengusaha bioskop anggota GBPSI. “Kami jelas amat terdampak dari pandemi COVID-19 ini, namun sedikit pun kami belum mendapat perhatian dari pemerintah. Karena itu kami meminta kepada pemerintah untuk memberikan relaksasi berupa keringanan pembayaran listrik, keringanan pajak dan juga subsidi upah untuk karyawan,” ujar Djonny Sjafruddin kepada Iqbal Irsyad dan Edy Suherli dari VOI yang mewawancarinya secara virtual belum lama berselang. Inilah petikan wawancara selengkapnya.
Baca selengkapnya di: Eksklusif, Djonny Sjafruddin Ungkap Fakta Menyedihkan Pengusaha Bioskop Hadapi Pandemi COVID-19