UNESCO Resmi Memasukan Situs Era Jomon di Jepang Sebagai Warisan Dunia
Situs bersejarah Era Jomon Jepang utara resmi masuk Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO. (Wikimedia Commons/663highland)

Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) resmi memasukkan sekelompok situs praserajarah Era Jomon di Jepang utara, ke dalam daftar situs Warisan Budaya Dunia, Selasa 27 Juli.

Situs prasejarah ini memberikan informasi dan pengetahuan, tentang cara hidup masyarakat pemburu dan pengumpul pada Era Jomon, sekaligus budaya spiritual dan kehidupan sehari-hari mereka.

Mengutip Kyodo News, kawasan ini terdiri dari 17 situs kuno di pulau utama utara Hokkaido dan prefektur timur laut Aomori, Iwate dan Akita, yang mewakili cara hidup langka orang-orang prasejarah di tempat tinggal tetap sebelum pengembangan pertanian, kata Komite Warisan Dunia.

Tak hanya itu, situs-situs tersebut juga mencerminkan budaya spiritual yang kompleks, termasuk ritual dan upacara yang dikembangkan oleh masyarakat Era Jomon. Mereka melanjutkan cara hidup ini tanpa mengubah budaya agraris selama lebih dari 10.000 tahun.

Situs arkeologi masyarakat pemburu-pengumpul yang menetap menjadi situs Warisan Dunia tertua di Jepang di antara 25 situs yang terdaftar di Negeri Matahari Terbit, di mana ada 20 situs budaya dan lima situs warisan alam.

era jomon
Komplek situs bersejarah Era Jomon di Jepang utara. (Wikimedia Commons/Yoshio Kohara)

Pada Bulan Mei, sebuah panel penasehat UNESCO merekomendasikan situs prasejarah di Jepang utara untuk ditambahkan ke daftar Warisan Dunia, karena dinilai reruntuhan memberikan bukti material dari pemukiman stabil jangka panjang berdasarkan pemburu-pengumpul. gaya hidup dengan sumber makanan yang melimpah.

Di antara reruntuhan, Desa Sannai Maruyama di Aomori yang berusia sekitar 5.900 tahun, menampilkan pemukiman besar dengan sisa-sisa bangunan besar dan jalan yang diatur secara sistematis. Sedangkan situs Oyu Kanjo Resseki di Akita terdiri dari sepasang lingkaran batu besar.

"Kami akhirnya sampai pada titik ini setelah bekerja lama. Saya ingin berbagi kebahagiaan dengan pendukung kami setelah rekomendasi selesai," terang Kazunori Takada yang merupakan direktur museum reruntuhan Goshono di Iwate pada Mei lalu.

Sesi Komite Warisan Dunia tahun ini hingga Sabtu akan mengevaluasi situs kandidat untuk tahun 2020 dan 2021, karena pendaftaran situs kandidat tahun lalu tertunda selama satu tahun karena pandemi virus corona.

Sementara, Pemerintah Jepang mengajukan proposal rantai pulau di barat daya Jepang untuk pendaftaran 2020 dan situs prasejarah di Jepang utara untuk pendaftaran 2021.

Untuk diketahui, di antara 25 situs Warisan Budaya Dunia di Jepang, lima di antaranya adalah situs warisan alam. Sementara dari 20 situs warisan budaya, 17 di antaranya merupak situs prasejarah.

Termasuk di dalamnya adalah dua situs bersejarah khusus negara, Situs Sannai Maruyama di Aomori, pemukiman besar di sekitar 3900 hingga 2200 SM, dan lingkaran batu Oyu di Prefektur Akita utara yang berasal dari sekitar 2000 hingga 1500 SM.