YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kabupaten/kota mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Kami dorong bagaimana kabupaten/kota konsisten bisa cepat menyalurkan BLT-nya. Dengan harapan uang makin banyak keluar ke masyarakat makin bagus, jangan ditunda-tunda, agar pertumbuhan (ekonomi) itu tetap ada," kata Sultan, seusai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pembangunan Daerah Triwulan II Tahun 2021 secara daring di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.
BACA JUGA:
Percepat Penyaluran Bantuan Sosial
Dengan pelaksanaan PPKM yang ketat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY memprediksi perekonomian DIY masih akan tumbuh antara 4,5 hingga 5,3 persen pada Triwulan II Tahun 2021 ini, sedangkan di Triwulan I 2021, ekonomi DIY tumbuh 6,14 persen.
Sultan mengatakan kenaikan kasus positif CoViD-19 di Indonesia dan DIY yang direspons dengan kebijakan PPKM hingga PPKM Level 4 telah diikuti dengan adaptasi-adaptasi pada sektor esensial, kritikal dan nonkritikal. Raja Yogyakarta ini juga mengajak semua pihak bersama mengupayakan efektivitas vaksinasi sebagai pemicu perubahan keadaan.
"Dalam penerapan PPKM, mari kita sikapi dan pahami bersama bahwa keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi, dan perlu ditegaskan tidak ada dikotomi untuk membenturkan pemulihan kesehatan atau kondisi ekonomi. Kedua aspek tersebut harus berjalan beriringan," kata Sri Sultan yang dikutip VOI dari ANTARA.
Ia berharap upaya pengendalian pandemi melalui vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan dapat dilakukan maksimal. Dengan begitu diharapkan dapat melahirkan ekspektasi positif untuk beraktivitas dan optimisme masyarakat untuk kembali produktif.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Miyono mendorong penerapan strategi pemulihan pariwisata di DIY karena pariwisata merupakan sektor penting di DIY. Menurut data BI, sektor pariwisata langsung menyumbang sekitar 8,8 persen bagi perekonomian DIY, sedangkan sektor pendukung pariwisata mendorong perekonomian DIY tumbuh hingga 45,2 persen.
"Pemulihan pariwisata DIY bisa dilakukan dengan melakukan inovasi, baik di sektor kelembagaannya, produk, proses, maupun pemasaran. Ini semua bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasional dengan target turut serta dalam pemulihan pariwisata Indonesia," kata dia.