YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membebaskan lahan di sisi timur Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bambanglipuro untuk pengembangan fasilitas kesehatan penanganan pasien terinfeksi virus corona.
"Kami sudah membebaskan lahan sebelah timur RS Lapangan seluas 2.200 meter persegi, itu menggunakan dana dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Rabu.
BACA JUGA:
Bebaskan Lahan Untuk Pengembangan RS
Menurut dia, meski demikian anggaran untuk pembangunan fisik RS Lapangan COVID-19 di gedung bekas Puskesmas Bambanglipuro belum dianggarkan pemerintah daerah, karena anggaran pada tahun ini masih difokuskan untuk penanganan pandemi COVID-19.
"Karena kita terpaksa harus merefokusing sana sini, kegiatan fisik itu kita alihkan untuk penanggulangan COVID-19, sehingga harapannya nanti bisa dibiayai oleh APBN pembangunannya, ini harapan kalau tidak ya kita akan bangun sendiri," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Bupati mengatakan, untuk saat ini, RS Lapangan COVID-19 yang diperuntukkan untuk mengisolasi dan merawat pasien corona bergejala ringan dan sedang sedang ditambah kapasitas tempat tidur dengan bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Pak Menteri PUPR sudah hadir ke sini untuk membantu Bantul menambah kapasitas RS Lapangan di Bambanglipuro ini dari semula 50 tempat tidur akan ditambah 33 tempat tidur menjadi 83 tempat tidur, di mana diantaranya akan ada instalasi HCU," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan, pemerintah daerah berencana mendesain RS Lapangan COVID-19 ini untuk dikembangkan menjadi RS tipe D, akan tetapi karena pandemi digunakan sementara menjadi RS lapangan.
"Simultan dengan itu entah nanti masih pandemi atau tidak, RS tipe D paling tidak sudah menggeliat, kita sudah membebaskan tanah yang ada di sebelah timur seluas 2.200 meter persegi dengan anggaran sebesar Rp2,5 miliar di tahun 2020," katanya.
Data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul menunjukkan, total kasus positif per Selasa (27/7) sebanyak 39.329 orang, dengan rincian 25.553 orang dinyatakan sembuh, kasus meninggal 902 orang, sehingga data kasus aktif atau pasien yang masih karantina sebanyak 12.874 orang.