Gunung Merapi Kembali  Bergolak, Awan Panas dan Guguran Lava Meluncur Lima Kali Hari Ini, Status Siaga
Awan panas dan guguran material vulkanik lainnya terlihat keluar dari Gunung Merapi. (Foto Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yang berstatus level III atau siaga kembali meluncurkan awan panas guguran lima kali dengan jarak luncur sejauh 1.100 meter sampai 3.000 meter ke arah barat daya pada Minggu  8 Agustus.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Minggu 8 Agustus, menyebutkan awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 02.32 WIB dengan jarak luncur lebih kurang 1.100 meter ke arah barat daya. "Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 36 mm dan durasi 104 detik," kata dia.

Awan panas guguran kembali terpantau pada pukul 04.20 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya, amplitudo maksimum 35 meter, serta durasi 180 detik.

Pada pukul 4.58 WIB, awan panas guguran ketiga meluncur dengan jarak kurang lebih 3.000 meter ke arah barat daya dengan amplitudo 20 mm dan durasi 222 detik.

Gunung Merapi kembali menampakkan aktivitasnya. (Foto Antara)
Gunung Merapi kembali menampakkan aktivitasnya. (Foto Antara)

Awan panas guguran keempat terjadi pada pukul 07.29 WIB dengan jarak luncur 1.800 meter. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 47 mm dan durasi 161 detik. "Kolom asap teramati setinggi 800 meter di atas puncak condong ke barat," kata Hanik.

Berikutnya, awan panas guguran kelima meluncur pada pukul 7.46 WIB yang tercatat dengan amplitudo 38 mm dan durasi 77 detik. Jarak luncur teramati sejauh 1.000 meter ke arah barat daya.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.

Gunung Merapi di perbatasan DI. Yogyakarta dan Jawa Tengah. (Foto BMKG)
Gunung Merapi di perbatasan DI. Yogyakarta dan Jawa Tengah. (Foto BMKG)

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.