Yogyakarta Siapkan Aturan Baru untuk Kawasan Wisata Malioboro: Wisatawan Maksimal Dua Jam, Bus Tiga Jam
Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta. (Dok. Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Yogyakarta terus berbenah untuk bersiap menerima kembali wisatawan, meski saat ini masih memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Persiapan terutama dilakukan di kawasan wisata Malioboro, dengan menyiapkan sejumlah aturan yang nantinya harus dipatuhi wisatawan.

"Salah satunya adalah aturan waktu maksimal wisatawan bisa berada di Malioboro," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Ekwanto di Yogyakarta, Rabu 11 Agustus seperti melansir Antara.

Menurut Ekwanto, pengunjung atau wisatawan memiliki waktu maksimal dua jam berada di kawasan Malioboro. Sedangkan untuk bus yang membawa rombongan maksimal tiga jam berada di area parkir.

Bus yang mengantar rombongan wisatawan memperoleh waktu lebih lama dengan berbagai pertimbangan, di antaranya jika terjadi antrean bus di lokasi parkir atau Malioboro masih cukup padat.

"Penumpang di dalam bus tidak diperbolehkan turun sebagai upaya mengantisipasi potensi munculnya kerumunan. Makanya, waktu untuk bus pun lebih lama," paparnya.

Lebih jauh dia menerangkan, pengunjung yang masuk ke kawasan Malioboro akan otomatis tercatat. Nantinya, mereka akan mendapat pesan singkat melalui WhatsApp untuk mengingatkan jika waktu berkunjung mereka hampir habis.

"Saat waktu berkunjung tersisa 15 atau 10 menit, pengunjung akan mendapat pesan singkat yang mengingatkan mereka agar segera meninggalkan Malioboro karena waktu berkunjung hampir habis," terang Ekwanto

"Jika pengunjung masih nekat berada di Malioboro, maka pesan singkat tersebut akan terus terkirim," sambungnya.

Sedangkan untuk bus pariwisata, lanjut Ekwanto, muncul wacana untuk dilakukan skrining atau pemeriksaan oleh petugas Dinas Perhubungan di Terminal Giwangan.

Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan wisatawan sudah menjalani vaksinasi, dibuktikan dengan kartu vaksin dan seluruh penumpang menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

"Jika lolos pemeriksaan, maka bus pariwisata baru akan diperbolehkan masuk ke Kota Yogyakarta," tandasnya.

Kebijakan terkait aturan baru berwisata di Malioboro tersebut, menurut Ekwanto, diproyeksikan akan menjadi aturan jangka panjang, guna memastikan seluruh pengunjung, wisatawan, petugas, dan pelaku ekonomi di kawasan Malioboro aman.

Sedangkan untuk wisatawan yang tidak datang berombongan, maka pemeriksaan akan dilakukan di pintu-pintu masuk Malioboro. Pemeriksaan untuk memastikan pengunjung sudah membawa kartu vaksin.

"Ada sekitar 40 personel pengamanan Malioboro, Jogoboro, yang akan diturunkan untuk melakukan pemeriksaan ke pengunjung. Nantinya ada bantuan dari Satpol PP dan Dishub," paparnya.

Ia menambahkan, saat ini aktivitas perekonomian di Malioboro belum sepenuhnya pulih. “Baru sekitar 40 persen pemilik toko dan 50 persen pedagang kaki lima yang kembali buka. Kebanyakan masih menunggu perkembangan karena pengunjung juga masih sangat sedikit," pungkasnya.

Untuk diketahui, hari ini Pemerintah Kota Yogyakarta mencanangkan kawasan Malioboro dan Stasiun Tugu Yogyakarta sebagai kawasan wajib vaksin dan masker.