Peneliti Terkejut Temui Kura-kura Raksasa Seychelles Serang dan Makan Bayi Burung
Kura-kura Seychelles. (Wikimedia Commons/Rufus46)

Bagikan:

JAKARTA - Kalangan peneliti dibuat terkejut sekaligus bingung, saat mendapati fakta kura-kura liar yang selama ini dianggap pemakan tumbuhan, ternyata juga menyerang bayi burung.

Mengutip Sky News 25 Agustus, serangan terhadap bayi burung terlihat di Pulau Fregate di Seychelles. Para peneliti berpikir perilaku berburu baru ini didorong oleh kombinasi yang tidak biasa, dari koloni burung dara bersarang pohon dan populasi kura-kura raksasa di daerah tersebut.

Gambar kura-kura raksasa Seychelles yang meluncurkan serangan mengerikan pada bayi burung, adalah dokumentasi pertama dari perburuan yang disengaja oleh spesies tersebut, kata para ahli.

Perilaku kura-kura pemburu, yang sebelumnya dianggap vegetarian, digambarkan sebagai 'pertemuan yang lambat' yang 'tidak terduga'.

Serangan kura-kura yang diketahui berjenis kelamin betina terhadap bayi burung itu, terlihat pada Juli 2020 di Fregate Island, pulau milik pribadi kelompok Seychelles yang dikelola untuk ekowisata, tempat tinggal sekitar 3.000 kura-kura.

Dr. Justin Gerlach, direktur studi di Peterhouse, Cambridge dan peneliti terafiliasi di Museum Zoologi Universitas Cambridge, mengatakan: "Ini adalah perilaku yang benar-benar tidak terduga dan belum pernah terlihat sebelumnya pada kura-kura liar.

"Kura-kura raksasa mengejar bayi burung tersebut di sepanjang batang kayu, akhirnya membunuh anak burung itu dan memakannya," ujar Dr. Gerlach.

kura-kura seychelles
Kura-kura raksasa Seychelles. (Wikimedia Commons/Bjørn Christian Tørrissen)

"Itu adalah pertemuan yang sangat lambat, dengan kura-kura bergerak dalam kecepatan berjalan normal dan lambat. Seluruh interaksi memakan waktu tujuh menit dan cukup mengerikan," paparnya.

Para peneliti berpendapat, perilaku berburu baru ini telah didorong oleh kombinasi yang tidak biasa dari koloni burung bersarang pohon dan populasi kura-kura raksasa di pulau itu.

Sebelumnya, semua kura-kura dianggap vegetarian, meskipun mereka terlihat makan bangkai dan mereka memakan tulang dan cangkang siput untuk kalsium.

Tetapi tidak ada spesies kura-kura yang terlihat aktif mengejar mangsa di alam liar sebelumnya. Di sebagian besar tempat, mangsa potensial terlalu cepat atau lincah untuk ditangkap oleh kura-kura raksasa.

Namun, para peneliti mengatakan cara kura-kura yang memiliki nama latin Aldabrachelys gigantea, mendekati bayi burung di batang kayu menunjukkan jenis interaksi ini sering terjadi.

"Akhir-akhir ini, kombinasi populasi kura-kura bersarang di pulau Fregate dan populasi kura-kura raksasa tidak biasa," terang Dr. Gerlach.

"Tetapi, pengamatan kami menyoroti ketika ekosistem dipulihkan, interaksi yang sama sekali tidak terduga antara spesies mungkin muncul. Hal-hal yang mungkin sering terjadi di masa lalu tetapi belum pernah kita lihat sebelumnya," paparnya.

Interaksi tersebut difilmkan oleh Anna Zora, manajer konservasi di Pulau Fregate dan rekan penulis studi tersebut. Dan, penelitian ini dipublikasikan di jurnal sains 'Current Biology' dan didukung oleh Fregate Island Foundation.